Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bisnis Bareng Teman Itu Asyik, tapi Siap-siap Juga Sama Dramanya

16 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 24 Maret 2023   11:24 1952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitulah kisah bisnis pertama saya sewaktu kuliah dengan Mawar. Setelah dianalisa, kurangnya promosi, adanya kompetitor serupa, dan juga kurangnya kebaruan produk (inovasi produk) membuat bisnis ini pada akhirnya harus berhenti.

Setelah gagal di bisnis pertama, apakah saya langsung kapok melanjutkan berbisnis dengan teman?

Tentu tidak guys....Di tahun 2013, saya pun akhirnya mencoba mencari peruntungan berbisnis dengan teman kuliah sekaligus sahabat saya yang bernama Melati.  

Waktu itu memasuki semester 3, tanpa sengaja saya melihat Melati memiliki bakat dan potensi yang terpendam, yaitu menggambar dan melukis nama.

Berhubung saat itu kami memiliki visi yang sama, "ingin memiliki penghasilan sendiri", maka saya pun mengajak dia untuk bisnis sticker nama. Meski awalnya dia sempat ragu dengan bakat dan bisnis tersebut, akhirnya dengan sedikit rayuan dan meyakinkan dirinya bahwa dia bisa, akhirnya Melati pun setuju. 

Ilustrasi sticker nama (Sumber: www.shopee.id/ahsan.ahsan)
Ilustrasi sticker nama (Sumber: www.shopee.id/ahsan.ahsan)
Bisnis sticker nama pun dimulai dan kami pun berbagi tugas, Melati di bagian produksi dan saya bagian pemasaran (lagi) dan juga pembelian bahan-bahan produk.

Sebagai awal mula berbisnis ini, saya pun meminta Melati untuk membuatkan sample sticker nama, lalu saya tempel di binder. Bermodal media sosial dan teknik direct selling ke teman-teman kelas, akhirnya produk kami banyak dibeli. 

Karena saya tidak hanya ingin produk ini laku di kalangan teman sekelas saja, akhirnya setiap pulang kuliah dan bertemu teman organisasi yang saya ikuti, saya tawarkan produk sticker nama ini ke mereka. Alhamdulillah, pesanan terus datang dan bahkan adik teman saya yang saat itu masih SMA akhirnya menjadi reseller bisnis kami yang hanya bermodalkan kecil ini. 

Namun menjelang memasuki konsentrasi penjurusan, bisnis kami pun harus disudahi. Sebab, di situ lah masa-masa saya dan Melati akan berpisah. Melati akan memilih jurusan translation dan saya mengambil literature. Namun, untuk pengalaman bisnis kedua bersama melati, bisnis ini yang dapat dikatakan berkesan tanpa drama. 

Yaa, meski dramanya tidak terjadi di antara kami, namun saya merasa sempat ada seseorang yang syirik karena bisnis kami yang berbeda dari yang lain ini cepat sekali lakunya. 

Selama 2,5 tahun tidak menjalani bisnis karena kesibukan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mengerjakan skripsi. Akhirnya setelah lulus sidang dan sembari menunggu panggilan kerja, seorang sahabat yang sudah saya kenal sedari SMA, bernama Anggrek mengajak saya bertemu. Dari pertemuan tersebut, dia mengajak saya bisnis snack bouquet untuk hadiah wisuda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun