Begitulah kisah bisnis pertama saya sewaktu kuliah dengan Mawar. Setelah dianalisa, kurangnya promosi, adanya kompetitor serupa, dan juga kurangnya kebaruan produk (inovasi produk) membuat bisnis ini pada akhirnya harus berhenti.
Setelah gagal di bisnis pertama, apakah saya langsung kapok melanjutkan berbisnis dengan teman?
Tentu tidak guys....Di tahun 2013, saya pun akhirnya mencoba mencari peruntungan berbisnis dengan teman kuliah sekaligus sahabat saya yang bernama Melati. Â
Waktu itu memasuki semester 3, tanpa sengaja saya melihat Melati memiliki bakat dan potensi yang terpendam, yaitu menggambar dan melukis nama.
Berhubung saat itu kami memiliki visi yang sama, "ingin memiliki penghasilan sendiri", maka saya pun mengajak dia untuk bisnis sticker nama. Meski awalnya dia sempat ragu dengan bakat dan bisnis tersebut, akhirnya dengan sedikit rayuan dan meyakinkan dirinya bahwa dia bisa, akhirnya Melati pun setuju.Â
Sebagai awal mula berbisnis ini, saya pun meminta Melati untuk membuatkan sample sticker nama, lalu saya tempel di binder. Bermodal media sosial dan teknik direct selling ke teman-teman kelas, akhirnya produk kami banyak dibeli.Â
Karena saya tidak hanya ingin produk ini laku di kalangan teman sekelas saja, akhirnya setiap pulang kuliah dan bertemu teman organisasi yang saya ikuti, saya tawarkan produk sticker nama ini ke mereka. Alhamdulillah, pesanan terus datang dan bahkan adik teman saya yang saat itu masih SMA akhirnya menjadi reseller bisnis kami yang hanya bermodalkan kecil ini.Â
Namun menjelang memasuki konsentrasi penjurusan, bisnis kami pun harus disudahi. Sebab, di situ lah masa-masa saya dan Melati akan berpisah. Melati akan memilih jurusan translation dan saya mengambil literature. Namun, untuk pengalaman bisnis kedua bersama melati, bisnis ini yang dapat dikatakan berkesan tanpa drama.Â
Yaa, meski dramanya tidak terjadi di antara kami, namun saya merasa sempat ada seseorang yang syirik karena bisnis kami yang berbeda dari yang lain ini cepat sekali lakunya.Â
Selama 2,5 tahun tidak menjalani bisnis karena kesibukan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mengerjakan skripsi. Akhirnya setelah lulus sidang dan sembari menunggu panggilan kerja, seorang sahabat yang sudah saya kenal sedari SMA, bernama Anggrek mengajak saya bertemu. Dari pertemuan tersebut, dia mengajak saya bisnis snack bouquet untuk hadiah wisuda.Â