Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyusuri Nilai Humanisme dari Balik Fotografi Jurnalistik

1 Oktober 2018   18:15 Diperbarui: 1 Oktober 2018   19:47 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fotografi karya Carla Kogelman yang menggambarkan kehidupan kakak beradik yang harus hidup di daerah bionergy. Sang footografer sudah memulai mengikuti kehidupan kakak beradik tersebut sejak tahun 2012.| Dokumentasi pribadi

Namun, kini pembangunan tersebut membuat keanekaragaman hayati yang kian menyusut, krisis air di sungai Turkana, menurunnya sumber lahan subur untuk memenuhi kebutuhan pangan tahunan dan tersingkirnya penduduk pribumi.

Potret masyarakat suku Suri dan asli Ethiopia karena pembangunan bendungan PLTA Gibe III.| Dokumentasi pribadi
Potret masyarakat suku Suri dan asli Ethiopia karena pembangunan bendungan PLTA Gibe III.| Dokumentasi pribadi
Selesai menjelajahi kategori long-term project, saya pun menelusuri gambaran foto hitam putih karya Heba Khamis, seorang fotografer asal Mesir  Dalam foto tersebut, tampak seorang ibu bernama Veronica yang sedang memijat payudara putrinya bernama Michelle. 

Foto tersebut menyoroti praktik menyetrika payudara di Kamerun, masyarakat di sana masih memiliki keyakinan bahwa praktik tersebut dilakukan bagi para gadis yang berusia 8-12 tahun guna menghentikan kesialan, menghalangi pemerkosaan dan menunda pertemuan seksualitas. 

Selain itu, hal yang mengerikan dari proses penyetrikaan itu ialah penggunaan benda-benda keras, seperti ikat pinggang, batu panas hingga alat penumbuk. Meskipun ritual tersebut sangat menyakitkna, namun para ibu di sana percaya itu merupakan bentuk kasih sayang bagi anak-anak perempuan mereka untuk menjauhkan diri mereka dari tindak kejahatan.

Karya Heba Khamis yang memperlihatkan sosok ibu yang menyetrika payudara anaknya karena sebuah tradisi.| Dokumentasi pribadi
Karya Heba Khamis yang memperlihatkan sosok ibu yang menyetrika payudara anaknya karena sebuah tradisi.| Dokumentasi pribadi
Menulusi setiap potret dari fotografi jurnalisme membuat saya kagum terhadap mereka (Fotografer) yang berani untuk menyaksikan peristiwa tersebut secara langusng bahkan sekaligus menjadi saksi yang tentunya tidak akan mereka lupakan --saksi bahwa dunia yang besar dengan keindahan alamnya, namun ternyata masih banyak menyimpan peristiwa yang begitu menyakitkan dan jarang terekspos di luar sana.

Membaca karya fotografi jurnalisti bukanlah perkara yang mudah, terutama bagi saya yang saat itu menjadi pengunjung untuk waktu yang sebentar. Namun, saya juga dapat pembelajaran bahwa dunia yang begitu indahnya, masih menyimpan sisi gelap yang jarang tereskpos.

Potret Muslim Rohingya di Myanmar yang ahrus mengungsi ke Bangladesh karena tempat tinggal mereka dibakar. Kehidupan masyarakat saat itu terbilang menyakitkan untuk dilihat, ribuan orang kelaparan dan kekurangan tempat tinggal.| Dokumentasi pribadi
Potret Muslim Rohingya di Myanmar yang ahrus mengungsi ke Bangladesh karena tempat tinggal mereka dibakar. Kehidupan masyarakat saat itu terbilang menyakitkan untuk dilihat, ribuan orang kelaparan dan kekurangan tempat tinggal.| Dokumentasi pribadi
 Jakarta, 26 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun