Namun, kini pembangunan tersebut membuat keanekaragaman hayati yang kian menyusut, krisis air di sungai Turkana, menurunnya sumber lahan subur untuk memenuhi kebutuhan pangan tahunan dan tersingkirnya penduduk pribumi.
![Potret masyarakat suku Suri dan asli Ethiopia karena pembangunan bendungan PLTA Gibe III.| Dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/01/cover-6-5bb1fd25ab12ae654e67fb52.jpg?t=o&v=555)
Foto tersebut menyoroti praktik menyetrika payudara di Kamerun, masyarakat di sana masih memiliki keyakinan bahwa praktik tersebut dilakukan bagi para gadis yang berusia 8-12 tahun guna menghentikan kesialan, menghalangi pemerkosaan dan menunda pertemuan seksualitas.Â
Selain itu, hal yang mengerikan dari proses penyetrikaan itu ialah penggunaan benda-benda keras, seperti ikat pinggang, batu panas hingga alat penumbuk. Meskipun ritual tersebut sangat menyakitkna, namun para ibu di sana percaya itu merupakan bentuk kasih sayang bagi anak-anak perempuan mereka untuk menjauhkan diri mereka dari tindak kejahatan.
![Karya Heba Khamis yang memperlihatkan sosok ibu yang menyetrika payudara anaknya karena sebuah tradisi.| Dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/01/cover-9-5bb200ad12ae942d6470fe75.jpg?t=o&v=555)
Membaca karya fotografi jurnalisti bukanlah perkara yang mudah, terutama bagi saya yang saat itu menjadi pengunjung untuk waktu yang sebentar. Namun, saya juga dapat pembelajaran bahwa dunia yang begitu indahnya, masih menyimpan sisi gelap yang jarang tereskpos.
![Potret Muslim Rohingya di Myanmar yang ahrus mengungsi ke Bangladesh karena tempat tinggal mereka dibakar. Kehidupan masyarakat saat itu terbilang menyakitkan untuk dilihat, ribuan orang kelaparan dan kekurangan tempat tinggal.| Dokumentasi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/01/cover-10-5bb200c712ae947df516a404.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI