"Don't worry ... penyakitku hanya kambuh saat mengurus pajak. Â Kalau menghadiri acara seelegan ini amanlah...!" Tukasnya dengan derai tawa dan lekuk lesung pipinya yang begitu dalam. Sembari menyalami para tamu undangan yang satu per satu pamit pulang, mereka akhirnya duduk santai dengan hidangan cappuccino dan kue amparan tatak khas Kalimantan Timur.
"Pinjami aku dua puluh lima juta. Aku harus operasi minggu depan." Katrina menghela napas seolah-olah berat mengucapkan hal itu.
"What? Operasi apa?"
"Ada semacam tumor di belakang kepala ini."
"BPJS gak menanggung?"
"Ada yang ditanggung, ada pula yang tidak ditanggung. Pun beban biaya perbaikan mesin cetak ternyata di luar dugaan."
"I see."
"Sebenarnya aku malu merepotkanmu."
Ai Nin merangkul pundak Katrina dan menyatakan bahwa ia bersedia menjadi payung bagi hujan badai yang dialaminya.Â
Ai Nin bahkan lupa berdiskusi dengan Oscar sehingga ketika uang itu terpakai selama berbulan-bulan, Oscar menyadari bahwa tabungan istrinya berkurang ketika lelaki itu mengecek rekening Ai Nin. Mereka akan ke Singapore untuk program bayi tabung setelah berbagai usaha terapi belum menampakkan hasil di tahun ke lima pernikahan.
"Ai, tabungan kamu ke mana?"