Mohon tunggu...
Shania Moliza Eka Putri
Shania Moliza Eka Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Langsa, Aceh

IAIN LANGSA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Psikis Keluarga di Era Pandemi Covid-19?

6 April 2021   16:30 Diperbarui: 22 April 2021   11:34 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid masih terus berlangsung, pembicaraan dan pemberitaan tentang penyakit yang menakutkan mendominasi media. Hingga saat ini Selasa 6 April 2021 Indonesia masih tercatat sebagai total infeksi terbanyak di dunia pada peringkat ke-20. Data terakhir dari laman covid-19.go.id menyatakan telah tercatat sudah ada 1.537.967 (1,54) juta jiwa, 1.381.677 (1,38) juta jiwa diantaranya telah sembuh, sedangkan 41.815 ribu jiwa lainnya meninggal dunia.

Dalam kondisi darurat ini pemerintah mengharuskan masyarakat untuk mematuhi berbagai aturan yang diberikan agar terhindar dari ancaman Covid 19.

Covid 19 telah mengubah tatanan hidup manusia di seluruh dunia dengan memaksa orang untuk beradaptasi dengan keadaan. Banyak orang menghabiskan waktu dirumah, mulai dari bekerja, sekolah dan belanja semuanya serba dirumah, belum lagi para pekerja yang di PHK yang berakibat hilangnya pendapatan.

"Dampak Pandemi Covid 19 ini berdampak ke semua aspek kehidupan membuat orang  terbatas dalam aktivitas dan terbatas dalam mobilitas sehingga menimbulkan tekanan pada masyarakat dan kecenderungan tidak terancam secara kesehatan fisik saja akan tetapi juga secara psikis" kata Dr. Sonny Harry

Dalam hal ini yang kita jaga tidak hanya kesehatan fisik saja akan tetapi juga bagaimana cara kita memelihara kesehatan psikis sebaik-baiknya.  

"Dalam masa pandemi ini muncul rasa bosan, jenuh, cemas ,rasa takut dan emosi, oleh karenanya kita harus menjaga jangan sampai kesehatan psikis terganggu sehingga berdampak ke kesehatan fisik" jelas Dr. Sonny Harry

Perasaan seperti ini juga dirasakan oleh salah satu keluarga di Kota Langsa Aceh,

"Masa pandemi ini membuat kurangnya intensitas bersama keluarga dalam liburan membuat kami merasa bosan terus menerus di rumah" ujar pak Zulham

Oleh karena itu berbagai cara untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah kondisi saat ini sangat penting dilakukan melalui keluarga. Karena dalam masa pandemi ini keluarga adalah orang terdekat, sehingga untuk menjaga kesehatan fisik dan psikis peran keluarga adalah hal yang pertama dan paling utama

Lalu Bagaimanakah peran keluarga dalam menjaga kesehatan psikis di masa-masa yang penuh tantangan ini?

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia seseorang dikatakan memiliki jiwa yang sehat ketika dia bisa mengembangkan kemampuan dirinya secara spiritual, mental dan sosial.

Dr. Diana Setiyawati mengatakan, sikap cemas dapat bereaksi normal dan abnormal bagi kesehatan psikis.

"Cemas adalah hal yang normal membuat kita waspada, jangan sampai kecemasan membuat kita lumpuh yaitu tidak mengganggu produktifitas dan aktifitas kita"

Keluarga adalah lingkungan terdekat yang memahami dan menjadi penguat bagi keluarganya. 

"Keluarga adalah wahana pertama dan utama di dalam menjaga ketahanan dan kesehatan jiwa seseorang" ujar Dr. Sonny Harry

Keluarganya sangat penting dimana saling memberikan motivasi menguatkan kita dalam menghadapi pandemi Covid 19 yang kita tidak tahu sampai kapan berakhirnya.

Dukungan keluarga dapat berupa sikap, tindakan dan, dukungan , bentuk dukungan berupa informasi, tingkah laku tertentu atau materi yang dapat menjadikan individu merasa disayangi. 

Dari interaksi melalui kepedulian, perhatian dan rasa kasih sayang akan membangun ketegaran memperkuat anggota keluarga dalam melewati tantangan Covid 19.

Pada masa pandemi ini masing-masing di dalam keluarga mengalami kondisi yang berbeda yang dapat mempengaruhi psikisnya mulai dari orang tua hingga anak anak, dalam hal ini respon keluarga sangatlah penting untuk menyikapi kondisi yang terjadi saat ini. 

Dr. Sonny Harry mengungkapkan beberapa hal yang harus dilakukan keluarga untuk menjaga kesehatan psikis dimasa pandemi covid 19.

1. Apresiasi

Dr. Sonny menyebut, apresiasi dilakukan dengan memberi penghargaan terhadap apa yang orang lain lakukan

"Menghargai setiap peran dalam anggota keluarga kita"

2. Waktu Bersama

Dalam berkeluarga, tidak hanya kualitas kebersamaan yang penting, tetapi juga kuantitas seringnya melakukan suatu hal secara bersama-sama.

"Masa pamdemi ini menjadi momentum mendidik anak-anak dalam konteks perspektif yang kita anggap baik. Yang mana sebelumnya menyerahkan pendidikan pada sekolah sekarang justru kita harus menjadi pendidik mereka" ungkapnya.

3. Komitmen

Sama-sama memutuskan untuk lebih mengutamakan kepentingan keluarga sebagai urusan penting dan utama.

"Karena masing-masing punya kepentingan, tetapi kepentingan keluarga adalah yang utama" imbuhnya.

4. Komunikasi yang Mendalam

Komunikasi yang baik hanya sopan tetapi memiliki makna.

"Komunikasi yang mendalam perlu dan sangat penting untuk mengurangi beban orang lain, dan merasa bahwa setiap anggota keluarga itu penting antara satu dengan yang lainnya" ungkapnya.

5. Kesejahteraan Spritual

Membangun keluarga yang tangguh dengan menerapkan nilai-nilai agama

Keluarga adalah lingkungan terdekat yang memahami dan menjadi penguat bagi keluarganya. 

"Keluarga adalah wahana pertama dan utama di dalam menjaga ketahanan dan kesehatan jiwa seseorang" ujarnya Dr. Sonny Harry

Dalam hal ini keluarga tangguh sangatlah diperlukan untuk mengakhiri pandemi. Peran keluarga dapat mengurangi dampak yang terjadi, karena pandemi telah mengubah tatanan hidup manusia dan memaksa orang untuk beradaptasi dan peran keluarga tangguh menjadi penting. Seseorang bisa beradaptasi ketika memiliki keluarga yang tangguh, sedangkan keluarga yang tidak tangguh tidak bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada.

"Kalau semua keluarga bisa patuh dengan protokol kesehatan, maka seluruh keluarga Indonesia bisa patuh kita akan mengakhiri pandemi jauh lebih cepat" kata Dr. Sonny Harry

Masa pandemi ini juga memberikan hal baik bagi keluarga yang bisa mengambil hikmahnya dari kejadian ini.

"Sebelum masa pandemi covid waktu keluarga sangat sedikit dan terbatas masing-masing di keluarga lebih banyak aktivitas dilakukan di luar rumah, dengan terjadinya pandemi ini ada nilai positif, aktivitas keluarga lebih banyak dilakukan di rumah dan keluarga bisa dapat berkumpul bersama" kata pak Alam

Segala masalah berakhir pada keluarga. Keluarga haruslah menyadari meskipun berat dan sulit, masalah yang terjadi juga memiliki hal kebaikan membuat para keluarga bisa berkumpul bersama. Maka inilah saatnya kita mengambil peran dan saling menguatkan.

Dengan begitu kita akan menyadari bahwa hidup ini indah berama keluarga dan kita bisa menghadapinya bersama-sama.

Penulis: Shania Moliza Eka Putri, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Keguruan dan Tarbiyah, IAIN Langsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun