PENDAHULUAN
Wabah virus corona yang muncul pertama kali di Wuhan pada tahun 2019 telah dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, bahkan telah menyebar ke 200+ negara di segala penjuru yang menyebabkan terjadinya penurunan di bidang ekonomi secara universal.Â
Adanya perubahan ekonomi ini tidak dapat diprediksi dan dapat berpengaruh pada kepercayaan pemilik modal serta membuat risiko investasi meningkat.Â
Dengan adanya kasus virus corona yang terjadi setiap hari dan bahkan meningkat setiap harinya, tentu berimbas terhadap banyak hal, Tak terkecuali dengan praktik auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang tidak berjalan mulus.Â
Walaupun berada pada situasi pandemic seperti ini, auditor tetap harus mendapatkan bukti- bukti audit yang memadai, akurat dan kuat sebagai pendukung dari pernyataan audit yang diberikan, karena seorang auditor selalu dituntut untuk memperhatikan kualitas audit yang mereka kerjakan.
Laporan keuangan perlu dilakukan audit agar laporan keuangan tersebut bisa memberikan informasi tentang perusahaan. Dalam praktiknya, auditor nantinya akan menjalankan pengujian kesesuaian antara praktek akuntansi dengan prinsip atau standar akuntansi yang berlaku.Â
Proses audit merupakan Langkah yang tepat dalam menjamin kewajaran dan kebenaran laporan keuangan suatu perusahaan. Audit bukan semata mencari-cari kesalahan atau kecurangan. Namun, audit bertujuan memastikan kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku dan memberikan pandangan secara objektif terkait kondisi perusahaan terkini.
Dalam melaksanakan kewajibannya seorang auditor harus bersikap jujur, adil, dan sebenar-benarnya dalam melakukan proses audit.
Auditor harus mampu memberikan penilaian yang terbaik, dapat dipercaya, dan mampu menaati hukum atau prosedur yang berlaku sehingga dapat terciptanya kualitas audit yang baik.
Kualitas audit merupakan cara untuk mendetiksi audit dan melaporkan salah saji material, dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan. Hasil audit yang dibuat oleh auditor digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Munculnya beberapa resiko dan tantangan pada saat pandemic COVID-19 yang mengharuskan auditor mendapatkan bukti-bukti audit yang memadai, akurat dan kuat sebagai pendukung dari pernyataan auditor selalu dituntut untuk memperhatikan kualitas audit yang mereka kerjakan tentu hal tersebut menjadi tekanan tersendiri bagi auditor dalam melaksanakan tugas nya  ditambah dengan pemberlakuan social distancing yang membuat pergerakan menjadi serba terbatas.
Isu ini penting dibahas karena sebagai bahan untuk meluruskan pemahaman tentang pengaruh fee audit terhadap kualitas audit pada saat pandemi covid-19 seiring dengan adanya ketidak seimbangan antara resiko dan tekanan yang dihadapi oleh auditor dengan keinginan klien yang meminta menurunkan fee yang di terima oleh auditor.
ISI
Pandemi Covid-19 ini mengubah banyak hal,diantaranya membuat praktik profesi akuntan publik tak berjalan mulus.Adanya perubahan ekonomi tentu berdampak pada semua perusahaan baik klien ataupun perusahaan audit yang akhirnya berpengaruh pada biaya audit karena perubahan ekonomi tersebut mempengaruhi likuiditas, risiko, dan kinerja perusahaan.Â
Selain itu terjadinya penurunan biaya audit, meningkatnya tantangan dalam penilaian kelangsungan usaha, menurunnya tingkat keandalan dan kecukupan bukti audit, besarnya kemungkinan kehilangan personal akibat sakit atau karantina, serta pengurangan gaji personel audit, hal tersebut tentu berpengaruh terhadap kualitas audit.
De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas penilaian bahwa laporan keuangan mengandung kekeliruan material dan auditor akan menemukan dan melaporkan kekeliruan material tersebut. Sedangkan probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor, dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas audit adalah fee audit. Fee audit merupakan fee yang diperoleh akuntan publik atau auditor setelah melakukan jasa audit pada perusahaan klien. Dalam hal  ini, diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas lebih tinggi akan mengenakan fee audit yang lebih  tinggi pula.
Bersumber dari Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 16 No.2 2021 beberapa penelitian mengasumsikan bahwa auditor yang berkualitas lebih tinggi  akan mengenakan fee audit yang lebih tinggi pula, karena auditor yang berkualitas akan  mencerminkan informasi-informasi yang dimiliki oleh pemilik perusahaan (Ian, 2013).Â
Kualitas audit merupakan hal yang sulit untuk diukur, maka beberapa penelitian menggunakan berbagai proksi untuk mengukur kualitas audit. Beberapa proksi yang biasanya digunakan untuk mengukur kualitas audit diantaranya ukuran KAP, manajemen laba, akrual deskrisioner dan besarnya fee audit yang diterima oleh KAP.Â
Kualitas audit dapat digunakan untuk mendeteksi adanya tindak kecurangan maupun error dalam sebuah laporan keuangan perusahaan. Kualitas audit yang baik dapat mendeteksi adanya perilaku manajemen laba dalam kualitas laba perusahaan sehingga semakin baik kualitas auditnya maka semakin baik pula laba perusahaan.
Munculnya pandemic covid-19 ini membuat perusahaan mengalami penurunan laba bahkan mengalami kebangkrutan sehingga berakibat pada rendahnya tingkat likuiditas atau kesanggupan suatu perusahaan untuk memenuhi utang jangka pendek yang dimilikinya.Â
Rendahnya tingkat likuiditas yang dilengkapi dengan sulitnya auditor dalam menilai kelangsungan usaha mengakibatkan tingkat risiko menjadi tinggi, dan hal ini membuat auditor harus meningkatkan upaya audit tambahan.Â
Selain tingginya tingkat risiko, biaya audit juga dipengaruhi oleh adanya pemberlakuan social distancing. adanya pemberlakuan social distancing selama pandemi mengharuskan auditor untuk bekerja dari rumah dan melaksanakan prosedur audit dari jarak jauh.
Sehingga dengan adanya tingkat resiko yang semakin tinggi hal tersebut berdampak pada meningkatnya jam kerja dan upaya auditor, meskipun dalam hal ini klien cenderung mulai meminta biaya audit yang lebih rendah.Â
Adanya permintaan penurunan biaya yang akan diterima audit oleh klien sepertinya berpengaruh terhadap kualitas audit nantinya. Pasalnya meningkatnya jam kerja yang membuat biaya audit lebih besar dan munculnya permintaan penurunan biaya audit merupakan hal yang tidak seimbang sehingga dapat memberikan tekanan bagi auditor dalam menyelesaikan proses audit.
Hal tersebut membuat seorang auditor berada dalam posisi dilematis, di satu sisi auditor tertekan dengan tantangan dan keterbatasan dalam akses mendapatkan bukti audit yang tepat dari klien karena pembatasan pergerakan,tantangan tersebut dapat menyebabkan auditor membuat opini yang kurang tepat tentang penyajian laporan keuangan dan posisi keuangan klien. namun disisi lain auditor juga harus bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh klien yang membayar fee atas jasanya, agar kliennya puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya diwaktu yang akan datang.
Rendahnya fee audit yang diterima oleh perusahaan auditor pada saat Covid-19 memiliki dampak signifikan pada biaya audit, tindakan audit, pertimbangan kelangsungan usaha, sumber daya manusia audit dan komensasi yang diberikan kepada staf audit. Dengan fee audit yang lebih tinggi maka akan meningkatkan produktivitas auditor baik dengan membuat motivasi untuk berupaya lebih besar ataupun menarik auditor untuk berkualitas lebih tinggi. Oleh karena itu, selain rendahnya biaya audit, gaji staf audit yang disebabkan oleh pandemi juga berpengaruh terhadap kualitas audit. Rendahnya gaji staf audit atau fee yang diterima oleh audit membuat motivasi auditor melemah, yang dan dapat berpengaruh terhadap kualitas dari audit yang dijalankan.
KESIMPULAN
Wabah virus corona yang muncul pertama kali pada tahun 2019 ini sangat berdampak pada semua sektor,diantaranya membuat praktik profesi akuntan publik tak berjalan mulus.Walaupun berada pada situasi pandemi seperti ini, auditor tetap harus mendapatkan bukti-bukti audit yang memadai, akurat dan kuat sebagai pendukung dari pernyataan auditor selalu dituntut untuk memperhatikan kualitas audit hang mereka kerjakan.
Adanya pemberlakuan social distancing yang bertujuan untuk mengurangi tingkat penyebaran virus membuat hal tersebut menjadi salah satu keterbatasan dan tantangan pada proses dalam akses untuk mendapatkan bukti audit yang tepat dari klien.Pada satu sisi tingginya tingkat resiko hal tersebut berdampak pada meningkatnya jam kerja dan upaya auditor,disisi lain adanya penurunan biaya audit mempengaruhi kualitas hasil audit  yang telah dilaksanakan, hal ini mengakibatkan tekanan pada auditor. Begitupun  dengan turunnya gaji staf audit yang mengakibatkan motivasi staf audit menurun dan pada  akhirnya berpengaruh pada kualitas audit.
Kualitas audit merupakan cara untuk mendetiksi audit dan melaporkan salah saji material, dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan audit, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.
Penulis : shanda,sisil,sugiarti
Penyunting : shandaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI