Selain tingginya tingkat risiko, biaya audit juga dipengaruhi oleh adanya pemberlakuan social distancing. adanya pemberlakuan social distancing selama pandemi mengharuskan auditor untuk bekerja dari rumah dan melaksanakan prosedur audit dari jarak jauh.
Sehingga dengan adanya tingkat resiko yang semakin tinggi hal tersebut berdampak pada meningkatnya jam kerja dan upaya auditor, meskipun dalam hal ini klien cenderung mulai meminta biaya audit yang lebih rendah.Â
Adanya permintaan penurunan biaya yang akan diterima audit oleh klien sepertinya berpengaruh terhadap kualitas audit nantinya. Pasalnya meningkatnya jam kerja yang membuat biaya audit lebih besar dan munculnya permintaan penurunan biaya audit merupakan hal yang tidak seimbang sehingga dapat memberikan tekanan bagi auditor dalam menyelesaikan proses audit.
Hal tersebut membuat seorang auditor berada dalam posisi dilematis, di satu sisi auditor tertekan dengan tantangan dan keterbatasan dalam akses mendapatkan bukti audit yang tepat dari klien karena pembatasan pergerakan,tantangan tersebut dapat menyebabkan auditor membuat opini yang kurang tepat tentang penyajian laporan keuangan dan posisi keuangan klien. namun disisi lain auditor juga harus bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh klien yang membayar fee atas jasanya, agar kliennya puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya diwaktu yang akan datang.
Rendahnya fee audit yang diterima oleh perusahaan auditor pada saat Covid-19 memiliki dampak signifikan pada biaya audit, tindakan audit, pertimbangan kelangsungan usaha, sumber daya manusia audit dan komensasi yang diberikan kepada staf audit. Dengan fee audit yang lebih tinggi maka akan meningkatkan produktivitas auditor baik dengan membuat motivasi untuk berupaya lebih besar ataupun menarik auditor untuk berkualitas lebih tinggi. Oleh karena itu, selain rendahnya biaya audit, gaji staf audit yang disebabkan oleh pandemi juga berpengaruh terhadap kualitas audit. Rendahnya gaji staf audit atau fee yang diterima oleh audit membuat motivasi auditor melemah, yang dan dapat berpengaruh terhadap kualitas dari audit yang dijalankan.
KESIMPULAN
Wabah virus corona yang muncul pertama kali pada tahun 2019 ini sangat berdampak pada semua sektor,diantaranya membuat praktik profesi akuntan publik tak berjalan mulus.Walaupun berada pada situasi pandemi seperti ini, auditor tetap harus mendapatkan bukti-bukti audit yang memadai, akurat dan kuat sebagai pendukung dari pernyataan auditor selalu dituntut untuk memperhatikan kualitas audit hang mereka kerjakan.
Adanya pemberlakuan social distancing yang bertujuan untuk mengurangi tingkat penyebaran virus membuat hal tersebut menjadi salah satu keterbatasan dan tantangan pada proses dalam akses untuk mendapatkan bukti audit yang tepat dari klien.Pada satu sisi tingginya tingkat resiko hal tersebut berdampak pada meningkatnya jam kerja dan upaya auditor,disisi lain adanya penurunan biaya audit mempengaruhi kualitas hasil audit  yang telah dilaksanakan, hal ini mengakibatkan tekanan pada auditor. Begitupun  dengan turunnya gaji staf audit yang mengakibatkan motivasi staf audit menurun dan pada  akhirnya berpengaruh pada kualitas audit.
Kualitas audit merupakan cara untuk mendetiksi audit dan melaporkan salah saji material, dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan audit, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.
Penulis : shanda,sisil,sugiarti
Penyunting : shandaÂ