Mohon tunggu...
SHANATA NAJWA 41821110010
SHANATA NAJWA 41821110010 Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa S1 Universitas Mercu buana

Kampus Universitas Mercu Buana Meruya, Fakultas Teknik Informatika, Sistem Informasi, Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 13 - Diskursus G Peter Hoefnagels pada Skema "Criminal Policy" di Ruang Publik Indonesia

5 Desember 2024   21:02 Diperbarui: 5 Desember 2024   21:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan kriminal yang didukung oleh program pencegahan seperti pendidikan, pemberdayaan sosial, dan penyuluhan hukum dapat mengurangi tingkat kejahatan secara lebih efektif daripada hanya mengandalkan sanksi. Hoefnagels berpendapat bahwa dengan mengatasi ketidakadilan sosial dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi individu untuk berkembang, kejahatan dapat dicegah sebelum terjadi.

  • Mengurangi Ketimpangan Sosial:

Kejahatan sering kali dipicu oleh ketimpangan sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan. Kebijakan non-penal yang fokus pada pengentasan masalah sosial ini dapat mengurangi tekanan yang mendorong individu untuk terlibat dalam kejahatan. Oleh karena itu, kebijakan kriminal harus memperhatikan faktor sosial ini untuk menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan.

  • Memberikan Keadilan yang Seimbang:

Dengan adanya kebijakan yang menggabungkan hukuman dan rehabilitasi, kebijakan kriminal dapat memberikan keadilan yang lebih adil dan seimbang. Di satu sisi, hukuman yang sesuai memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan, sementara di sisi lain, rehabilitasi membantu mereka memperbaiki perilaku dan reintegrasi ke dalam masyarakat.

Penyebab Kejahatan: Teori-teori Utama dalam Kriminologi

  1. Teori Biologis/Psikologis
    Menyatakan bahwa faktor genetik, kelainan mental, atau gangguan psikologis bisa memengaruhi kecenderungan individu untuk berbuat kriminal. Misalnya, gangguan kepribadian antisosial berhubungan dengan perilaku kriminal (Hare, 2003).

  2. Teori Sosiologis
    Berfokus pada faktor sosial seperti kemiskinan dan ketidaksetaraan yang mendorong individu untuk melakukan kejahatan. Teori anomie dari Durkheim dan Merton menekankan ketidaksesuaian antara tujuan sosial dan sarana yang tersedia.

  3. Teori Penyimpangan Budaya
    Mengemukakan bahwa kejahatan terjadi ketika individu atau kelompok mengikuti norma budaya yang berbeda dengan norma mayoritas. Ini sering terlihat dalam subkultur yang mendukung perilaku kriminal.

  4. Teori Kontrol Sosial
    Teori ini berfokus pada ikatan sosial yang mengurangi kemungkinan individu melakukan kejahatan. Hirschi menekankan pentingnya ikatan dengan keluarga dan masyarakat untuk mencegah perilaku kriminal.

  5. Teori Lain:

    • Lebelling Theory menyatakan bahwa label sebagai "kriminal" mendorong individu untuk bertindak sesuai dengan label tersebut (Becker, 1963).

    • Conflict Theory berpendapat bahwa kejahatan adalah hasil dari ketidakadilan sosial, di mana hukum digunakan untuk mengontrol kelas bawah (Marx).

    • Radical Criminology menganggap kejahatan sebagai reaksi terhadap ketidakadilan dalam masyarakat kapitalis (Vold, 1979).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun