Aku hanya membaca tulisan-tulisan itu tanpa membalasnya. Aku benar-benar bingung harus bertindak apa dan bagaimana. Dan tiba-tiba telepon itu kembali berdering, aku membiarkannya. Aku simpan handphone itu ke lemari lalu keluar kamar untuk makan malam bersama mama dan anakku.
        Di meja makan aku bertanya kepadanya. 'udah ketemu pulpennya?'
        "udah ma." Jawabnya dengan raut wajah berbohong. Aku tidak mau memperpanjang masalah,  aku kembali membawa pembicaraan ke masalah sekolah Adzanul dan hal-hal normal.
        "mama kenapa sekarang kencing terus ya?" kata mama kepadaku.
        "Banyak minum mungkin ma."
        "Iya tapi haus terus juga."
        "Cek ke dokter aja nek." Kata Adzanul.
        "Iya ma coba aja cek ke dokter," aku menimpali.
        "Apa ke dokter Arman aja?"
        Aku terbisu mendengar kalimat itu.
        "Iya ma coba aja." Aku menjawab sebisaku.