Agam kebingungan ingin menjawab apa. "Sedang tidak ada."
      "Oh ya kemana ya?"
      "Kamu siapa?"
      Perkenalkan aku Yunus. Aku anak angkatnya.
      Anak angkat? Apa maksudnya sama sepertiku?
      "Aku yang sering menjemputnya di kaki gunung, jika ia hendak pergi ke kota untuk membeli bensin dan rokok."
      "Agam." Kata Agam sambil menyodorkan tangan. Â
      "Oh ya salam kenal Agam. Dimana kakek?"
      Agam terdiam beberapa saat, lalu berkata kembali. "Ia telah tiada."
      "Innalillahi wa Inna ilaihi Raajiun. Bagaimana bisa?" pemuda itu bertanya di tengah kekagetannya.
      Agam kemudian menceritakan tentang pria sore itu. "Kamu tau siapa dia?" tanya Agam. Â