“Kak?” Aku kembali melihat handphone.
Ketika aku mau mebalas Fariz menginvasi kasurku.
“Mana coba liat.” Katanya dengan semangat.
Aku memperlihatkan fotonya namun jawaban yang tidak menyenangkan timbul. “Wah cantik banget tu, terlalu cantik buat elo.”
Shit kataku dalam hati.
“Ya ga apalah namanya juga cowo mencari yang terbaik.”
“Oke kasih tau ya kalau udah dapat,” Kata Fariz sambil menepuk pundakku. Lalu berlari keluar.
Oke, penganggu sudah hilang dan kini aku bisa melanjutkan chatting asik dengannya. Hari ini aku tidak ingin keluar kamar, cukup disini ditemani hape dan Desna.