Program Kotaku menggunakan pendekatan pembangunan sosial yang partisipatif menempatkan masyarakat sebagai  aktor atau subjek yang aktif dalam menentukan kebijakan dan pembangunan. Diperlukan paradigma baru melalui masyarakat supaya pemerintah dapat menempatkan posisi dan mengetahui kondisi dilapangan untuk dapat mempengaruhi dinamika pembangunan dan pemerintahan. Konsep partisipasi yang diperlukan oleh pemerintah adalah suara dari warga.Â
Tujuan jangka panjang pemanfaatan pendekatan partisipatif adalah meningkatkan kemampuan (pemberdayaan) yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam sebuah proyek atau program, dengan cara melibatkan warga dalam pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya.
 Proses partisipatif masyarakat dalam menjalankan pembangunan sampai akhir membuat masyarakat menjadi berdaya dengan kemampuan sumber daya yang ada. Usaha untuk menjalankan setiap pembangunan tidaklah mudah ada beberapa tahap untuk mencapai proses, yaitu:Â
Sosialisasi. pada tahap awal ini pemerintah harus dapat menyampaikan dengan baik ide yang akan direalisasikan pada warga Kelurahan Randusari agar pelaksanaan dan partisipatifnya dapat efektif dan benar-benar dapat memberdayakan masyarakat setempat.
Meningkatkan pemahaman. Jika masyarakat Kelurahan Randusari sudah memahami tentang program ini, maka perlu diadakan pertemuan-pertemuan untuk membangun persepsi bersama dalam mengkomunikasikan tujuan, dan langkah selanjutnya untuk dilaksanakan
Menyusun Tim Pelaksana. Masyarakat setempat kampung wonosari memiliki tujuan dan minat yang berbeda tentang project tersebut Minat yang berbeda ini dijadikan dasar dalam pembentukan tim pelaksana, yang mesti meliputi staf proyek dan staf dari lembaga pemerintah terkait lainnya. Setelah tim disusun secara cermat, tim ini bisa diperkuat hingga bisa berjalan tanpa bantuan dari pihak luar lagi.
Mengadakan Pelatihan. Jika suatu program membutuhkan keahlian dan keterampilan baru, dapat dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan diberikan kepada masyarakat setempat, staf proyek, dan masyarakat luar.Â
Kunjungan dan pertemuan proyek reguler. Pertemuan rutin dengan tim pelaksana merupakan wadah untuk memonitor perkembangan dan dampak dari program untuk memutuskan perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
Setelah 5 tahapan usaha untuk memberdayakan masyarakat, kemudian terwujudnya program Kotaku berdasarkan pendekatan partisipatif antara pemerintah, pihak luar, dan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat ini memfokuskan pada penataan pemukiman kumuh dan juga memberdayakan masyarakat agar dapat memperbaiki taraf hidup dan perekonomian di kampung Wonosari.Â
B. Framing Media Sosial Dalam Mendukung Wisata Kampung Pelangi
Keberadaan media sosial sangatlah penting bagi destinasi wisata untuk dapat mengetahui dan mengenali suatu tempat yang awalnya belum diketahui menjadi tempat yang ramai dikunjungi. Pembentukan citra publik berdasarkan fenomena dan peristiwa yang disajikan oleh media disebut framing.Â