Mohon tunggu...
Shafna Aulia Anggarasta
Shafna Aulia Anggarasta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi S1 Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Usaha Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kotaku oleh Pemerintah Semarang di Kampung Wonosari

22 Oktober 2022   02:44 Diperbarui: 22 Oktober 2022   13:30 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Kotaku menggunakan pendekatan pembangunan sosial yang partisipatif menempatkan masyarakat sebagai  aktor atau subjek yang aktif dalam menentukan kebijakan dan pembangunan. Diperlukan paradigma baru melalui masyarakat supaya pemerintah dapat menempatkan posisi dan mengetahui kondisi dilapangan untuk dapat mempengaruhi dinamika pembangunan dan pemerintahan. Konsep partisipasi yang diperlukan oleh pemerintah adalah suara dari warga. 

Tujuan jangka panjang pemanfaatan pendekatan partisipatif adalah meningkatkan kemampuan (pemberdayaan) yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam sebuah proyek atau program, dengan cara melibatkan warga dalam pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya.

 Proses partisipatif masyarakat dalam menjalankan pembangunan sampai akhir membuat masyarakat menjadi berdaya dengan kemampuan sumber daya yang ada. Usaha untuk menjalankan setiap pembangunan tidaklah mudah ada beberapa tahap untuk mencapai proses, yaitu: 

  1. Sosialisasi. pada tahap awal ini pemerintah harus dapat menyampaikan dengan baik ide yang akan direalisasikan pada warga Kelurahan Randusari agar pelaksanaan dan partisipatifnya dapat efektif dan benar-benar dapat memberdayakan masyarakat setempat.

  2. Meningkatkan pemahaman. Jika masyarakat Kelurahan Randusari sudah memahami tentang program ini, maka perlu diadakan pertemuan-pertemuan untuk membangun persepsi bersama dalam mengkomunikasikan tujuan, dan langkah selanjutnya untuk dilaksanakan

  3. Menyusun Tim Pelaksana. Masyarakat setempat kampung wonosari memiliki tujuan dan minat yang berbeda tentang project tersebut Minat yang berbeda ini dijadikan dasar dalam pembentukan tim pelaksana, yang mesti meliputi staf proyek dan staf dari lembaga pemerintah terkait lainnya. Setelah tim disusun secara cermat, tim ini bisa diperkuat hingga bisa berjalan tanpa bantuan dari pihak luar lagi.

  4. Mengadakan Pelatihan. Jika suatu program membutuhkan keahlian dan keterampilan baru, dapat dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan diberikan kepada masyarakat setempat, staf proyek, dan masyarakat luar. 

  5. Kunjungan dan pertemuan proyek reguler. Pertemuan rutin dengan tim pelaksana merupakan wadah untuk memonitor perkembangan dan dampak dari program untuk memutuskan perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.

Setelah 5 tahapan usaha untuk memberdayakan masyarakat, kemudian terwujudnya program Kotaku berdasarkan pendekatan partisipatif antara pemerintah, pihak luar, dan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat ini memfokuskan pada penataan pemukiman kumuh dan juga memberdayakan masyarakat agar dapat memperbaiki taraf hidup dan perekonomian di kampung Wonosari. 

B. Framing Media Sosial Dalam Mendukung Wisata Kampung Pelangi

Keberadaan media sosial sangatlah penting bagi destinasi wisata untuk dapat mengetahui dan mengenali suatu tempat yang awalnya belum diketahui menjadi tempat yang ramai dikunjungi. Pembentukan citra publik berdasarkan fenomena dan peristiwa yang disajikan oleh media disebut framing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun