Kurikulum IPS tahun 1984 meliputi penyempurnaan kurikulum 1974 yang dimana IPS dimasukkan materi P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Kurikulum tahun 1994 , P4 ini dilebur menjadi kewarganegaraan atau mata pelajaran PPKN.
Perubahan hanya pada mata pelajaran kewarganegaraan.Kurikulum IPS tahun 2006 (KTSP) mulai mengalami perubahan dengan mengedepankan konsep penguasaan materi dengan diukur oleh KKM.
Pada kurikulum ini, IPS mencangkup mengakomodasi seluruh disiplin ilmu sosial dan diarahkan menjadi warga yang demokratis, dan bertanggung jawab. Perubahan disiplin ilmu terjadi pada SMA dengan ilmu sosial tradisional yakni sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan antropologi.
Kurikulum IPS di Indonesia semat terintegrasi dengan kewarganegaraan karena belum memiliki pondasi yang kuat pada masyarakat mengenai kewarganegaraan, nasionalisme, dan citizenship sehingga hal ini dimasukkan ke dalam mata pelajaran di sekolah.
Penerapan pendidikan IPS pada kurikulum di beberapa negara misalnya Amerika, China, Korea Selatan dan Indonesia memiliki perbedaan dalam segi perkembangannya awal mula diterapkannya pendidikan IPS di sekolah dan pendidikan berusaha menjadikan penduduk yang multi ras satu bangsa.
IPS di Amerika dimasukkan dalam kurikulum sekolah sebab terjadi perbedaan ras yang cukup menonjol saat itu. Dengan tradisi diajarkan IPS sebagai transmisi kewarganegaraan, ilmu sosial dan sebagai reflektif inquiry.
Pendidikan IPS di China berawal dari menekankan pendidikan melalui model pendidikan Soviet dan bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang menuntut daya saing. Praktik pendidikan juga dikembangkan secara demokratis, positif, kreatif dan lintas sumber, memperkaya ragam pengetahuan, nilai dan keterampilan yang holistik dan komprehensif.
Kurikulum social studies di Korea Selatan berawal di tahun 1946, setelah Korea Selatan dibebaskan dari pemerintahan kolonial Jepang dan sementara berada dibawah militer Amerika Serikat.
Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk menghapus sisa-sisa imperialisme Jepang dari pikiran orang dan mengajarkan tentang demokrasi bagi warga negaranya.
Terakhir Kurikulum IPS di Indonesia tidak lepas dari perkembangan ilmu sosial di luar negeri, dan disesuaikan dengan keadaan Indonesia saat itu. Kurikulum IPS mengalami perkembangan dan perubahan mulai dari memasukkan kewarganegaraan, nasionalisme dan citizenship karena tidak lepas dari pengaruh kolonialisme.
Seiring perubahan, rumpun mata pelajaran IPS mulai terpisah-pisah dan dimasukkan pada pembelajaran di SMA dengan ilmu sosial sejarah, geografi, sosiologi, ekonomi dan antropologi.