Oleh: Aditya Alwiyanto; Annisa Maulidya Rakhmah; Mawarningrum; Shafira Miftahul Jannah.
Pendidikan Sosiologi, FIS UNJ
Pendidikan IPS pertama kali resmi dimasukan ke dalam kurikulum sekolah pada tahun 1827 di Rughby, Inggris. Alasan dimasukkannya social studies atau IPS ke dalam kurikulum sekolah adalah karena berbagai ekses akibat industrialisasi yang terjadi di berbagai negara.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong industrialisasi bukan hanya menjadikan suatu negara semakin maju dan modern, tetapi juga menimbulkan dampak bagi perilaku sosial yang kompleks dalam masyarakat. Para ahli ilmu sosial dan pendidikan berusaha mengantisipasi berbagai kemungkinan ekses negatif yang akan muncul di masyarakat.
Untuk mengatasi masalah sosial, tidak hanya dibutuhkan kemajuan ilmu dan pengetahuan secara disipliner, tetapi juga dapat dilakukan melalui pendekatan melalui program pendidikan formal di tingkat sekolah.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan baik pada tingkat SD, SMP maupun SMA.
IPS bukan hanya ilmu mandiri seperti ilmu-ilmu sosial lainnya, namun materi IPS menggunakan bahan dari ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan pendidikan. Berikut ini merupakan penjelasan lengkap mengenai penerapan kurikulum dan pendidikan IPS pada beberapa negara di dunia.
Kurikulum di China
Berpegang pada prinsip-prinsip sosialisme, komunisme, Marxisme, lunaisme, dan ideologi Mao Zedong, China, yang terbuka terhadap dunia luar, telah mengembangkan prinsip dasar pembangunan ekonomi sebagai misi utama negara itu.
Dengan prinsip dan ideologi dasar tersebut, pendidikan harus mencapai tujuan pembangunan sosialis, dan pembangunan sosialis harus bergantung pada Pendidikan.
ini menunjukkan bahwa ada kaitan yang jelas antara pendidikan dan pembangunan ekonomi, menekankan bahwa pembangunan ekonomi bergantung pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan peningkatan kualitas tenaga kerja.