Mohon tunggu...
Shafira Noor Malita
Shafira Noor Malita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hubungan Internasional - Universitas Airlangga

Shafira is an undergraduate International Relations at Airlangga University, Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelisik Keberagaman Suku Yamato di Jepang

6 Juli 2022   00:11 Diperbarui: 6 Juli 2022   01:25 3140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan cara bertani inilah yang menjadikan suku Yamato mulai berdinamika lebih maju menuju ke tingkat peradaban yang lebih baik. Mengenai struktur masyarakatnya, terdapat kelas-kelas dalam masyarakat yang dapat dilihat dari keturunan Tenno yang memegang kelas tertinggi, sedangkan gozoku dan masyarakat biasa berada di kelas bawah. 

Dapat diilustrasikan bahwa Tenno merupakan pemilik tanah, gozoku merupakan atasan, dan masyarakat biasa sebagai pekerja.


Masyarakat yang memiliki kelas terbawah berkewajiban mengelola tanah dan memenuhi perlengkapan yang dibutuhkan oleh pihak istana. 

Kepercayaan masyarakat Jepang pada zaman Yamato terbentuk dari kepercayaan religius sebagai unsur-unsur agama Shinto. Shinto merupakan agama asli Jepang yang memiliki simbol, ritual, dan perayaan keagamaan yang sering dilakukan di dalam kuil-kuil yang sarat dengan mistik. 

Awal periode zaman Yamato, kepercayaan masyarakat sebagian besar bersifat animistik dan pemujaan terhadap alam. Agama Shinto berpusat pada pemujaan animistik gejala-gejala alam, gunung-gunung, air, dan seluruh proses penguburan dijadikan objek pemujaan yang percaya bahwa suatu binatang atau benda yang mempunyai hubungan darah sebagai keluarga atau suatu kelompok sosial tertentu.

Dari sedikit pengenalan mengenai Suku Yamato di atas, membuka cakrawala baru dari sisi pengetahuan akan keberagaman suku bangsa di seluruh dunia dengan keunikan dan ciri khasnya tersendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun