Mohon tunggu...
Shafira Shalsabilah Z
Shafira Shalsabilah Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Students of Universitas Negeri Makassar 🦋

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi- Mimpi yang Tersesat di Balik Waktu

3 Mei 2024   01:00 Diperbarui: 3 Mei 2024   01:21 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Saya hanya seorang peneliti yang tertarik pada sejarah dan kebudayaan bangunan ini," ucapnya hati-hati. "Saya datang untuk mempelajari lebih lanjut tentang warisan yang ada di sini."

Pria tua itu menatap Andi dengan seksama, seolah-olah mencoba memahami motivasinya yang sebenarnya. Namun, akhirnya dia mengangguk dengan setuju. "Baiklah, anak muda. Saya akan memberi Anda kesempatan untuk membuktikan niat baik Anda. Tetapi, ingatlah bahwa ini adalah tempat yang suci bagi kami, dan kami tidak akan mentolerir perilaku yang tidak pantas di sini."

Andi mengangguk dengan penuh pengertian, merasa lega bahwa dia tidak akan diusir dari bangunan itu. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan memperlakukan tempat itu dengan hormat dan tidak akan melakukan apa pun yang bisa mengganggu ketenangan mereka.

Setelah berbicara dengan pria tua itu, Andi kembali melihat ke arah artefak kuno yang telah menarik perhatiannya sejak awal. Dia merasa tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang benda itu dan mungkin mengetahui apakah itu memiliki kaitan dengan penemuannya tentang mimpi yang tersesat di balik waktu.

Dengan langkah hati-hati, Andi mendekati meja batu tempat artefak itu berada. Dia merasakan getaran energi yang kuat memancar darinya, seolah-olah benda itu sendiri memiliki kekuatan yang tak terduga.

Namun, sebelum dia bisa menyentuhnya, dia mendengar suara yang ajaib dari dalam pikirannya. "Andi... Andi..."

Andi terkejut mendengar suara itu dan memalingkan pandangannya ke sekeliling, mencari sumber suara tersebut. Namun, dia tidak melihat siapa pun di sekitarnya.

"Andi... Jangan takut... Kami datang untuk membantumu..."

Dengan hati yang berdebar, Andi mendengarkan suara itu dengan penuh perhatian. Dia merasa seperti ada sesuatu yang tak terduga yang sedang terjadi, sesuatu yang jauh lebih besar dari dirinya sendiri.

Namun, sebelum dia bisa memahami apa yang sedang terjadi, dia mendengar suara keras dari luar ruangan. "Ayo kita pergi, anak muda. Bangunan ini bukan tempat yang aman untuk berlama-lama."

Andi berbalik dan melihat pria tua itu berdiri di ambang pintu, menunggu dengan sabar. Dia tahu bahwa dia harus segera pergi, tetapi ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak ingin meninggalkan ruangan itu begitu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun