Oh iya! Aku lupa ngasih tau hal penting untuk kamu
Perasaanku tidak enak
Aku juga buka chat kamu sama adikmu, aku beruntung banget lho kamu kasih alamatmu lewat adikmu.
Dia sudah tau rumahku? Aku langsung membeku.
Aku harus segera pindah! Nyari alamat ini memang susah, tapi aku tetap harus pindah! Secepatnya! Â Â
Adikmu ditemenin papa sama mamamu kok. Setelah bunuh adikmu aku nyusul mama sama papa kamu biar urusannya gak ribet nantinya, dah cukup beberapa tahun ini aku dipenjara. Wuih, aku hoki banget. Lagi-lagi aku nemu alamat rumahnya di HP adik kamu. Kalian pindahannya barengan ya? Gak nyangka aku jadi sehoki ini. Btw kejadiannya baru kemarin lusa
"Gak! Gak! GAK! GAK!" aku kembali histeris melihat chat darinya. Mama, papa, dan Ian jadi korban gara-gara aku. Gara-gara aku yang pernah menjalin hubungan dengan psikopat gila itu. Hujan semakin deras seakan mengikuti isi hatiku. "Psikopat gila lo! Rendra sialan!"
Aku mengambil ponselku, mengetik berbagai sumpah serapah.
Yey! Akhirnya Nana nanggepin chat-ku! Daritadi cuma di-read  mulu .Â
Jujur, nyari rumahmu susah juga, Na. Tapi akhirnya ketemu kok.
Jantungku berdegup lebih kencang dari sebelumnya. Napasku mulai terengah-engah, jari-jariku menggigil. "D-dia gak mungkin di sini kan?" lirihku.