Mohon tunggu...
Shafina  C P
Shafina C P Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan Misterius

14 September 2020   14:30 Diperbarui: 14 September 2020   14:35 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ponselku terjatuh begitu saja di kasur. Rendra adalah mantanku dulu saat kuliah, tepatnya saat aku berada di semester tiga. Kami menjalani hubungan selama setahun hingga akhirnya aku minta putus. Aku tidak tahan dengannya yang posesif dan obsesif, selain itu dia juga psikopat gila. Dia pernah merencanakan pembunuhan terhadap salah satu kating yang akrab denganku, padahal kami sudah putus saat itu. Akhirnya dia ditangkap dan masuk penjara, sepertinya masa hukumannya sudah selesai sekarang . Seharusnya aku mengikuti saran temanku dan keluargaku yang tidak menyukainya, terutama Ian, adikku yang berbeda delapan tahun denganku. Dia orang yang paling menolak aku berpacaran dengan Rendra. Setiap kali mereka bertemu, Ian akan menatap Rendra dengan sengit. Mantanku itu hanya menanggapi dengan senyuman.

Setelah lulus, aku mencari kerja di luar kota. Aku juga tidak lupa mengganti nomorku untuk berjaga-jaga. Setelah beberapa tahun kerja, akhirnya aku membeli rumah kecil. Hanya keluargaku dan teman terdekat yang kuberitahu alamat rumahku.

"Gimana Rendra bisa tau nomor gue?! Gue cuma kasih tau orang terdekat! Mereka gak mungkin ngasih tau Rendra!"

Orang-orang yang kuberitau nomorku hanya orang yang tidak kenal dengan Rendra dan yang tidak menyukainya. Aku tidak pernah memberitahukan nomorku pada teman-temannya, aku tau dia akan terus mencariku.

Ting!Ting!Ting!

Pesan darinya terus bermunculan.

Kamu pasti kaget kan gimana aku bisa dapat nomor kamu?

Awalnya aku tanya temen-temenku, katanya kamu gak bisa dihubungin

Katanya kayaknya kamu udah ganti nomor, tapi gak ada yang punya nomormu yang baru pas aku tanyain

Akhirnya aku ngehubungin temen-temenmu, eh ternyata temen-temenmu udah nge-block aku. Gara-gara dah tau sifatku ya, haha. Seharusnya dulu aku tanya alamat mereka ke kamu biar gampang nyarinya

Terus aku datang ke rumahmu, katanya keluargamu juga pindah rumah. Kamunya juga kerja di luar kota, aku tanya di kota mana katanya gak tau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun