Mohon tunggu...
Shaffiya Isnu Nafitri
Shaffiya Isnu Nafitri Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Hidup adalah perjalanan. Dunia hanyalah tempat persinggahan. Tinggalkan jejakmu dengan tulisan yang menginspirasi kebaikan, menggerakkan kesadaran, mengingatkan serta memberi pelajaran, agar generasi setelahmu mengenangmu sebagai pribadi yang bermanfaat dan bermartabat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan Pengambilan Keputusan Seorang Pemimpin Pembelajaran (Koneksi Antar Materi Modul 3.1 PGP)

13 Agustus 2024   20:00 Diperbarui: 13 Agustus 2024   20:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokakarya CGP A.10 Kota Samarinda (Dokpri)

 

Kontribusi yang dapat saya lakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan belajar murid dengan pembelajaran berdiferensiasi dan melakukan pembelajaran sosial emosional yang harapannya murid selain memiliki prestasi belajar mereka juga memiliki sosial emosional yang matang sehinga nilai-nilai kebajikan universal dapat menjadi sebuah motivasi intrinsik murid dalam melaksanakan budaya positif.

4. Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Bahwa, sekolah merupakan institusi moral yang dirancang untuk membentuk karakter setiap warganya. Hubungannya dengan materi pada modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin adalah bahwa dalam pengambilan keputusan di sekolah maka kita harus berorientasi pada nilai-nilai kebajikan universal, keputusan yang berpihak pada murid, dan merupakan keputusan yang bertanggung jawab.

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Seorang Pemimpin

Panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri):

  1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pratap Triloka merupakan filosofi  yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yang terdiri dari tiga semboyan yaitu ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Semboyan tersebut memiliki arti di depan memberi teladan, di tengah memberi motivasi dan di belakang memberikan dukungan. Jika dihubungkan dengan konteks guru sebagai pemimpin pembelajaran, maka sudah selayaknya seorang guru dari depan memberikan keteladanan yang baik bagi murid dan lingkungan di sekitarnya, sebagai seorang pemimpin ia juga harus memberikan motivasi dan semangat dari tengah, serta memberikan dorongan dari belakang untuk kemajuan orang-orang yang dipimpinnya. Semboyan ini menjadi landasan bagaimana sebagai seorang pemimpin harus bertindak dan mengambil keputusan. Bahwa dalam pengambilan keputusan haruslah keputusan yang berpihak pada murid, mengandung nilai-nilai kebajikan dan juga merupakan keputusan yang bertanggung jawab.

  1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sebelum mengambil keputusan, biasanya kita akan melakukan komunikasi intrapersonal atau berkomunikasi dengan bahasa dan pikiran kita sendiri. Di saat itulah kita akan mengumpulkan segenap wawasan, nilai-nilai kebajikan universal, terlebih lagi sebagai seorang guru penggerak kita juga dituntut untuk terus menumbuhkan nilai-nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada peserta didik yang tertanam pada diri kita  sebagai landasan kita dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu sebagai seorang guru penggerak yang memiliki peran menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, menjalin kolaborasi antar guru dan mewujudkan kepemimpinan bagi murid, harus menjadikan sekolah yang merupakan institusi moral harus benar-benar menjadi tempat dimana ditanamkannya nilai-nilai kebajikan universal dan budaya positif kepada seluruh warga sekolah pada umumnya dan kepada peserta didik pada khususnya sehingga kelak peserta didik selain menjadi insan yang kompeten di bidangnya juga merupakan insan yang memiliki moral yang baik ketika berada di tengah-tengah masyarakat.

  1. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Sebagai seorang pemimpin, kita sering dihadapkan pada masalah yang beragam, dari yang kecil hingga besar, dari yang nampaknya sepele hingga yang complicated. Permasalahan tersebut bisa berupa dilema etika dimana dihadapkan pada masalah yang sama-sama benar atau bahkan kita dihadapkan pada situasi bujukan moral  (benar lawan salah) yang membuat kita berada dalam situasi yang stuck atau membingungkan. Maka di sinilah proses coaching diperlukan untuk menuntun kita atau menuntun orang lain dalam membuat keputusan atau dalam menyelesaikan masalah melalui solusinya sendiri. Sebelum melakukan coaching kita harus memiliki paradigm coaching diantaranya yaitu Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan, bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, serta mampu melihat peluang baru dan masa depan. Dalam berinteraksi dengan rekan sejawat atau siapa saja, kita dapat menggunakan ketiga prinsip coaching diantaranya yaitu kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi,  dalam rangka memberdayakan orang yang sedang kita ajak berinteraksi.  

  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun