Komunikasi Menteri Luar Negeri Malaysia kepada NUG
Negara pertama yang mengungkapkan telah berhubungan dengan delegasi National Unity Government (NUG) atau Pemerintah Persatuan Nasional, merupakan pemerintahan bayangan yang dikuasai sipil di Myanmar adalah Malaysia.
Menteri luar negeri Malaysia Saifuddin Abdullah telah memberitahukan bahwa dia melakukan kontak dengan pemerintah bayangan Myanmar. Ia menjadi perwakilan negara ASEAN pertama yang mengakui interaksi ini, yang dimana disisi lain para aktivis telah mengecam blok regional di hari peringatan rencana lima poin konsesus ASEAN yang gagal untuk memulihkan demokrasi di Myanmar.
Menteri Luar Negeri Malaysia juga merespon surat terbuka yang dikeluarkan oleh ASEAN Parliamentarians for Human Rights (APHR) kepada para pemimpin negara anggota Asia Tenggara, yang mengatakan harus segera dan secara terbuka bertemu dengan NUG.
Kabar tentang menteri luar negeri Malaysia yang berhubungan dengan NUG ini diketahui melalui tulisan Saifuddin Abdullah di akun pribadi twitternya. "Saya telah bertemu secara informal (melalui konferensi virtual) dengan menteri luar negeri NUG Myanmar dan ketua NUCC sebelum Retret Menteri Luar Negeri ASEAN terakhir. Mari bertemu dan berdiskusi." tulisnya. Saifuddin juga menandai akun ASEAN Parliamentarians for Human Right (APHR), serta merujuk pada retret para menteri yang berlangsung pada tanggal 16-17 Februari 2022 yang pelaksanaannya dilakukan secara hybrid.
The National Unity Consultative Council (NUCC) atau Dewan Konsultatif Persatuan Nasional, terdiri dari kelompok masyarakat sipil, perwakilan NUG, Â kelompok pembangkang sipil, dan organisasi etnis bersenjata di Myanmar.
Pada bulan Oktober 2021 Saifuddin Abdullah sebagai menteri luar negeri Malaysia juga telah mengatakan jika junta Myanmar masih tidak mau bekerja sama dalam upaya resolusi konflik ASEAN maka dia akan membuka pembicaraan dengan NUG. Maka terealisasikan pertemuan mereka pada pertemuan virtual tersebut bulan April 2022.
Dalam pertemuan menteri luar negeri Malaysia Saifuddin Adullah dan menteri Luar Negeri NUG Myanmar Zin Mar Aung, Saifuddin menyampaikan bahwa Malaysia mau bekerja sama dengan NUG untuk memulihkan keadaan dan mencapai perdamaian demokrasi di Myanmar.
"Kami mengambil kesempatan untuk bertukar pandangan mengenai perkembangan terkini di Myanmar, dimana Menteri Zin juga berbagi pandangan soal tantangan yang dihadapi NUG, termasuk bantuan kemanusiaan, pelatihan teknis dan pendidikan bagi para pengungsi Myanmar," kata Menteri Saifuddin.
Dua analis asal Malaysia memuji Saifuddin yang bertindak tegas untuk mengambil keputusan tersebut dan memisahkan diri dari ASEAN.
"Malaysia memimpin dalam mendesak peninjauan atas pendekatan ASEAN ke Myanmar (setelah satu tahun gagalnya konsensus lima poin ASEAN), mengakui pertemuan informal dengan NUG Myanmar," kata Bridget Welsh, analis politik dari Universitas Nottingham Malaysia.