Mohon tunggu...
SHAFA AZZAHRA
SHAFA AZZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

mahasiswa ULM Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Praktikum Ilmu Ukur Lahan Mengukur Luas suatu Bangunan

27 April 2023   04:03 Diperbarui: 27 April 2023   04:11 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan Alat. Panjang: 24 meter.  Lebar :23 meter. Luas: 24 m x 23m=552 m (Dok. pribadi)

3. Zulfa Hakiki

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Pengukuran menggunakan meteran didapat hasil sebagai berikut:

Lebar 20 Meter

Panjang 23 Meter

Didapat perbedaan dari pengukuran menggunakan 2 tekhnik diatas, dimana menggunakan GPS hasil panjang dan lebarnya sama yaitu 23 meter, pengukuran ini diambil menggunakan aplikasi  fields area measure dengan handphone OPPO A5 2020. (Dok Pribadi)
Didapat perbedaan dari pengukuran menggunakan 2 tekhnik diatas, dimana menggunakan GPS hasil panjang dan lebarnya sama yaitu 23 meter, pengukuran ini diambil menggunakan aplikasi  fields area measure dengan handphone OPPO A5 2020. (Dok Pribadi)
Pengukuran menggunakan alat ukur (meteran) didapat panjang 23 dan lebar 20, sedangan menggunakan aplikasi atau GPS diperoleh total kelilingnya 95.731m2, dengan panjang lebarnya sama 23m.

Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengukuran lahan merupakan kegiatan yang penting dan bermanfaat untuk mengetahui karakteristik atau potensi lahan yang diukur. Dalam melakukan pengukuran lahan, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan seperti pengukuran jarak dengan meteran, pengukuran sudut dengan alat theodolit, maupun pengukuran dengan menggunakan teknologi modern seperti GPS atau Google Earth.

Dalam melakukan pengukuran tanah, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi hasil pengukuran, seperti kondisi cuaca, keadaan topografi, dan kualitas alat yang digunakan. Oleh karena itu, dalam melakukan pengukuran tanah diperlukan ketelitian dan kehati-hatian untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

sumber:

Basuki, Slamet. (2011). ilmu ukur tanah

 (G. M. U. Press (ed.)).D. B. Yuwono, e. a. (2011). Kajian Hitungan Luas Bidang Metode Stop and Go dengan Data Fase dan Precise Ephemeris Menggunakan GPS Topcon RTK HiperGb . Ikatan Surveyor Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun