Mohon tunggu...
SHAFA AZZAHRA
SHAFA AZZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

mahasiswa ULM Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Praktikum Ilmu Ukur Lahan Mengukur Luas suatu Bangunan

27 April 2023   04:03 Diperbarui: 27 April 2023   04:11 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil memakai apk GPS Map Camera/Dok Pribadi

Elfira Chaterine 2110416320022,Shafa Azzahra 2110416320014,Zulfa Hakiki 2110416320018,Mahasiswa Program Studi Geografi FISIP ULM,Angkatan 2021    

ILMU UKUR LAHAN

Ayo Indonesiaku "Never Give Up" Teruslah Semangat Belajar...!

Ilmu ukur lahan adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran, pemetaan, dan pencatatan atas tanah atau properti yang meliputi batas-bataas, ukuran, dan bentuk lahan. Menurut Bambang Setiawan, ilmu ukur lahan adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran, pemetaan, dan penataan bidang tanah secara sistematis dan menyeluruh.Ilmu ukur lahan sangat penting dalam menghindari terjadinya kesalahan dalam pengukuran dan penentuan batas lahan. Oleh karena itu, ilmu ukur lahan biasanya dijalankan oleh para ahli surveyor yang sudah memiliki keahlian dan pengalaman dalam melakukan pengukuran lahan dengan akurasi dan ketepatan yang tinggi.

Pengukuran Tanah (Surveying)

  1. Pengukuran didefinisikan sebagai seni penentuan posisi relatif pada, di atas, atau di bawah permukaan bumi, berkenaan dengan pengukuran jarak-jarak, sudut-sudut, arah-arah baik vertikal mau pun horisontal.
  2. Seorang yang melakukan pekerjaan pengukuran ini dinamakan Surveyor.
  3. Tujuan pengukuran antara lain  menghasilkan ukuran ukuran dan kontur permukaan tanah, misalnya untuk persiapan gambar-rencana (plan) atau peta, menarik garis batas tanah, mengukur luasan dan volume tanah, dan memilih tempat yang cocok untuk suatu proyek rekayasa. Baik gambar rencana maupun peta merupakan representasi grafis dari bidang horisontal. Yang pertama ber-skala besar sedangkan yang terakhir berskala kecil.
  • Pengukuran yang kami lakukan berlokasi di Mesjid Baitul Hikmah Jl.Universitas Lambung Mangkurat, Pangeran Banjarmasin Utara, BanjarmasinCity, South kalimantan 70123

Tujuan dari praktikum ini yaitu:

  • Memberikan pemahaman mengenai metode dan teknik pengukuran lahan, termasuk pengukuran luas lahan serta penentuan batas-batas lahan.
  • Memahami konsep dasar dalam ukur lahan dan keterampilan praktis dalam melakukan pengukuran.
  • Memahami pentingnya akurasi dalam pengukuran lahan, karena ketidaktepatan dalam pengukuran dapat menyebabkan masalah seperti penentuan nilai properti, perencanaan konstruksi, atau perencanaan penggunaan lahan.

Alat dan Bahan

Adapun bahan dan alat yang diperlukan dalam pengukuran lahan ini, yaitu:

  • Meteran
  • Alat tulis
  • Milimeter block
  • GPS Map Camera
  • GPS Fields Area Measure atau aplikasi pengukur lahan lainnya.
  • CARA KERJA

-Dengan meteran:

1.Persiapkan alat-alat yang diperlukan seperti meteran dan catatan.

2.Tentukan batasan lahan yang akan diukur jaraknya. Kemudian tentukan titik awal pengukuran, biasanya berada pada titik tertentu  yang mudah diakses.

3.Tarik meteran sampai pita pengukurnya dalam keadaan lurus dan rata.

4.Mulailah mengukur panjang lahan dan pastikan meteran dipegang tegak lurus dengan permukaan tanah.

5.Setiap kali mencapai titik pengukuran selanjutnya, catat panjang pengukuran pada catatan.

6.Hitung total panjang sisi lahan dengan menambahkan semua pengukuran yang telah dicatat. Ukur lebar lahan dengan mengambil pengukuran dari sudut sat uke sudut lainnya.Hitung luas lahan dengan mengalikan panjang dan lebar lahan yang telah diukur.

7.Verifikasi kembali pengukuran yang telah dilakukan untuk memastikan akurasi hasil pengukuran.

Pada saat melakukan pengukuran jarak dengan meteran, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan hasil pengukuran, seperti kondisi lingkungan, penggunaan alat yang benar, dan teknik pengukuran yang sesuai dengan standar. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan dengan hati-hati dan teliti, serta mengikuti prosedur pengukuran yang benar.

-Dengan Google Earth:

1. Unduh dan instal aplikasi Google Earth pada komputer atau smartphone.

2. Buka aplikasi Google Earth dan cari lokasi yang ingin diukur jaraknya. Dapat menggunakan fitur pencarian di aplikasi tersebut untuk memudahkan pencarian lokasi.

3. Setelah menemukan lokasi yang diinginkan, aktifkan fitur pengukuran jarak pada aplikasi Google Earth dengan mengklik tombol pengukuran jarak yang terletak pada toolbar aplikasi.

4. Pilih jenis pengukuran jarak yang ingin dilakukan. Apakah pengukuran jarak antara dua titik atau pengukuran jarak sepanjang jalur tertentu.

5. Tentukan titik awal dan titik akhir yang ingin diukur jaraknya dengan mengeklik pada lokasi tersebut pada peta.

6. Setelah menentukan titik awal dan titik akhir, hasil pengukuran jarak akan muncul pada layar aplikasi Google Earth.

7. Catat hasil pengukuran jarak tersebut pada lembar kerja atau catatan pengukuran.

Pengukuran jarak menggunakan Google Earth memungkinkan Anda untuk mengukur jarak dengan mudah dan cepat tanpa perlu menggunakan alat fisik seperti pita pengukur atau alat laser. Namun, perlu diingat bahwa hasil pengukuran jarak menggunakan Google Earth bersifat perkiraan dan tidak selalu akurat 100%. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan alat pengukur jarak yang akurat dan melakukan pengukuran dengan hati-hati untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Hasil Pengukuran

1. Elfira Chaterine

Dengan Alat. Panjang: 24 meter.  Lebar :23 meter. Luas: 24 m x 23m=552 m (Dok. pribadi)
Dengan Alat. Panjang: 24 meter.  Lebar :23 meter. Luas: 24 m x 23m=552 m (Dok. pribadi)
Dok. pribadi
Dok. pribadi

Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan Google Earth, didapati hasil sebagai berikut:

Panjang: 24,4 meter

Lebar: 23,3 meter

Dengan luas 24,4m x 23,3m = 568,52 m2

 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapati distorsi antar metode pengukuran luas lahan yaitu 16 meter persegi.

2.Shafa Azzahra

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dengan google Earth:

Keliling=2.(p+l)
K=2.(24+23)
K=2.47
K=94

Luas=pxl
L=24x23
L=552

Dengan Alat:

 Lebar= 21,1 m
Panjang= 26,5 m

Luas=pxl
L=26,5x21,1
L=559,15
 Keliling=2.(p+l)
K=2.(26,5+21,1)
K=2.47,6
K=95,2

perbedaan :

K=95,2-94=1,2 M
L=559,15-552=7,15 M

Hasil tidak akurat karena hasil yang berbeda beda.tidak seperti Hasil di titik Gps

3. Zulfa Hakiki

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Pengukuran menggunakan meteran didapat hasil sebagai berikut:

Lebar 20 Meter

Panjang 23 Meter

Didapat perbedaan dari pengukuran menggunakan 2 tekhnik diatas, dimana menggunakan GPS hasil panjang dan lebarnya sama yaitu 23 meter, pengukuran ini diambil menggunakan aplikasi  fields area measure dengan handphone OPPO A5 2020. (Dok Pribadi)
Didapat perbedaan dari pengukuran menggunakan 2 tekhnik diatas, dimana menggunakan GPS hasil panjang dan lebarnya sama yaitu 23 meter, pengukuran ini diambil menggunakan aplikasi  fields area measure dengan handphone OPPO A5 2020. (Dok Pribadi)
Pengukuran menggunakan alat ukur (meteran) didapat panjang 23 dan lebar 20, sedangan menggunakan aplikasi atau GPS diperoleh total kelilingnya 95.731m2, dengan panjang lebarnya sama 23m.

Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengukuran lahan merupakan kegiatan yang penting dan bermanfaat untuk mengetahui karakteristik atau potensi lahan yang diukur. Dalam melakukan pengukuran lahan, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan seperti pengukuran jarak dengan meteran, pengukuran sudut dengan alat theodolit, maupun pengukuran dengan menggunakan teknologi modern seperti GPS atau Google Earth.

Dalam melakukan pengukuran tanah, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi hasil pengukuran, seperti kondisi cuaca, keadaan topografi, dan kualitas alat yang digunakan. Oleh karena itu, dalam melakukan pengukuran tanah diperlukan ketelitian dan kehati-hatian untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

sumber:

Basuki, Slamet. (2011). ilmu ukur tanah

 (G. M. U. Press (ed.)).D. B. Yuwono, e. a. (2011). Kajian Hitungan Luas Bidang Metode Stop and Go dengan Data Fase dan Precise Ephemeris Menggunakan GPS Topcon RTK HiperGb . Ikatan Surveyor Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun