Ketika dirinya memilih tuk pergi menjauh dariku
Ketika dia meninggalkan aku yang tengah dibalut oleh duka
Ketika aku meninggalkan segalanya hanya tuk dirinya yang kini ntah berada dimana
Sejauh dan selebar apapun jarak itu
Aku hanya akan memperjuangkan dirinya dengan penuh luka
Sebilamana dirinya memerintah
Dan hanya aku yang selalu mengiyakan dirinya
Mengiyakan segala kemauannya
Melepas segala apa yang kupunya
Meninggalkan seluruh kegiatanku hanya untuk menemani dirinya
Melepas duka, menghapus luka dan menyembukan keperihan
Sebodoh -- bodohnya aku yang mencintaimu dalam diam
Yang tak pernah menjadikan aku sebagai tempat pulang untukmu
Seutuhnya
Sebodoh -- bodohnya aku yang masih selalu merajut harap
Yang selalu kupanjatkan dalam setiap do'aku
Agar kau tak selamanya menyiksa aku, seluruh diriku
Tolong biarkanlah aku merasakan bagaimana dicintai kembali
Bila kamu bukan seseorang yang kuharapkan dapat memberikan cinta itu
Maka jangan jadikan aku tempatmu tuk menuangkan duka dan luka
Perkara dua hal itu
Aku sudah menampung cukup banyak
Tak hanya tentang dirimu
Tapi tentang segala hal yang menjadi urusanku
Hidupku
Bukan hanya tuk menghapus semua rasa sakitmu
Bilamana di kemudian hari
Kau tak bisa mencintai diriku
Kau harus membiarkan aku tuk pergi menjauh darimu
Meninggalkan segenap rasa yang ku kemas rapi
Dan kutinggalkan di penghujung sepi
Agar kau bisa mengerti
Bahwa tak ada yang abadi
Karena akan selalu ada yang datang dan pergi
Janji, Rasa, Luka dan Aku
Saat pertama kali kita ungkapkan rasa
Malam pun menjadi saksinya
Kita berdua diantara kata
Yang tak terucap
Berharap sang waktu membawa sebuah keberanian
Untuk datang membawa jawaban
Adakah kesempatan
Tuk ucapkan janji takkan berpisah untuk selamanya?
Mungkin baginya 'selama -- lamanya' hanya cukup sampai disini saja
Sedangkan diriku?
Masih menyimpan rasa di dalam pedihnya luka ini
Jika mengingat akan hal itu
Aku terlihat sangatlah konyol
Betapa mudahnya kita mengucapkan janji saat bahagia
Yang akan kita sesali nanti saat sang sedih menyapa
Kini dia meninggalkan diriku yang hanya menyisakan sebuah luka
Berharap dia akan kembali
Tapi sepertinya itu mustahil
Untukmu yang pernah singgah di hati ini
Percayalah
Janjiku kepadamu akan tetap seperti itu
Tetapi diatas semua janji manis itu
Tetaplah senyummu menjadi hal yang utama
Untukmu yang kini tlah pergi dan meninggalkan perih
Aku berjanji tuk slalu membuatmu bahagia
Meskipun itu bukan denganku tetapi dengan dirinya
Selamat berbahagia selalu
Selamat membuka lembaran baru
Dengan dia yang bisa merubah dukamu menjadi sebuah tawa
Tetapi satu hal yang harus kau ingat
Jangan kau lupakan satu hal
Yaitu aku yang pernah menjadi alasan dari senyummu itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H