Mohon tunggu...
Butsaina Hamida Tabriz
Butsaina Hamida Tabriz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswi yang gemar sekali membaca novel saat luang dan selalu mendengarkan musik disetiap kegiatannya.

Selanjutnya

Tutup

Book

Perjuangan Seorang Wanita dan Ibu dalam Novel Terusir

21 Desember 2023   17:29 Diperbarui: 21 Desember 2023   18:00 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

"Kalau sekiranya seorang perempuan cantik datang ke rumahnya mengemis meminta sedekah, atau menitikkan air mata meminta pekerjaan, harus mereka mau melengong, sebab perempuan itu dipandangnya hina dan rendah. Kalau kecantikan itu dipergunakan oleh perempuan tadi untuk membela hidupnya dengan jalan yang halal, manusia-manusia yang sombong itu tentu tak mau menikahi dan mengambilnya menjadi istri. Yang muda dan belum beristri mengambil orang rendah menjadi istrinya, sebab ia terhormat. Orang yang telah berumah tangga tidak mau pula karena mereka anti-poligami yang halal. Orang akan menikahinya kalau ia berharta.

Apabila ringgit itu telah habis untuk dibelanjakan oleh laki-laki tadi, perempuan itu boleh diusir seperti mengusir seekor anjing kurap, dengan: "perek sama lu!". Baru senang hati laki-laki tadi kalau kecantikan perempuan itu dijadikannya perkakas untuk pemikat uangnya".

Dari novel ini Buya Hamka mengajarkan kepada kita, agar tidak memandang perempuan dengan sebelah mata, apalagi jika perempuan itu berasal dari keluarga miskin. Dari novel ini kita banyak belajar jika nilai derajat manusia itu sama dimata Tuhan, oleh karena itulah janganlah bersikap angkuh.

Nah, apa dari kalian tertarik untuk membaca novel Terusir ini? Banyak nilai kehidupan yang dapat diambil lho! Selain itu novel ini berjumlah 192 (seratus sembilan puluh dua) halaman saja, untuk kalian yang memiliki waktu senggang yang sedikit masih bisa baca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun