Mohon tunggu...
Mesha Christina
Mesha Christina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengumpul kepingan momen.

Menulis juga di blog pribadi www.shalluvia.com || Kadang jalan-jalan, kadang baca buku, kadang menulis, dan yang pasti doyan makan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berburu Inspirasi serta Ketenangan di Candi Sari dan Candi Kalasan Sleman

25 Desember 2024   22:47 Diperbarui: 26 Desember 2024   19:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengamati relief candi (dok. pribadi)

Candi Kalasan juga memiliki moonstone, sebuah batu di bagian pintu masuk candi yang menghadap timur, sebagai lambang batas antara dunia dan kahyangan. Kalasan adalah satu-satunya candi dengan moonstone pada era Mataram Kuno, yang terbuat dari satu batu utuh atau monolit. Biasanya, kuil-kuil yang memilikinya terletak di India bagian selatan atau di Sri Lanka, bedanya kalau di sana terdapat ukiran-ukiran pada batunya sebagai hiasan, sedangkan pada Candi Kalasan polos saja.  Begitu penjelasan Mas Erwin yang saling melengkapi dengan penjelasan Mbak Shinta.

Dua Candi yang Kaya Relief Indah

Selain merupakan candi bercorak Buddha yang dibangun bersamaan, Candi Sari dan Candi Kalasan punya kesamana dalam hal relief. Dua-duanya memiliki motif relief yang sangat kaya atau beragam.

Dalam Candi Sari yang sempat saya singgung, ada 36 relief bodhisatwa yang semua wujudnya berbeda, dengan karakter keindahan masing-masing. Banyaknya karakter bodhisatwa tersebut tak lepas dari berkembangnya aliran Buddha yang ada di Indonesia, yaitu Buddha Mahayana. Aliran ini, selain memuja Shiddarta Gautama juga memuliakan bodhisatwa.

Salah satu relief Kala di Candi Kalasan (dok. pribadi)
Salah satu relief Kala di Candi Kalasan (dok. pribadi)

Beralih ke relief lain, ada Kala yang terdapat di atas pintu masuk candi, dengan maksud sebagai simbol melawan marabahaya. Uniknya, Kala di salah satu sisi Candi Kalasan, terdapat bentuk candi atau gambaran kahyangan tepat di atas kepalanya. Di mana ada Kala, biasanya ada Makara juga. Makara ini makhuk yang tak kalah unik, perpaduan tiga hewan, biasanya terletak pada bagian bawah pintu atau tangga menuju candi. Kalau dalam mitologi Buddha digambarkan dalam wujud perpaduan makhluk laut dan gajah (hanya belalainya), mulutnya menganga dan terdapat singa. Mengapa singa? Karena hewan tersebut melambangkan sabdanya Buddha.

Relief Kinara Kinari di Candi Sari (dok. pribadi)
Relief Kinara Kinari di Candi Sari (dok. pribadi)

Ada pula relief Kinara Kinari yang merupakan sepasang makhluk surgawi atau kahyangan dengan wujud burung berkepala manusia, yang mengapit pohon kalpataru atau pohon kehidupan. Selain relief-relief yang sudah saya sebutkan, masih ada banyak relief lainnya. Juga bisa dijumpai bermacam ragam hias seperti sulur-sulur tanaman, bentuk jambangan bunga atau yang disebut purnakalasa, pola geometri, dan sebagainya.

Relief sebagai Sumber Inspirasi Berkarya

Sangat banyaknya bentuk relief serta ragam hias yang bisa ditemukan di Candi Sari dan Candi Kalasan menjadi alasan mengapa dua candi tersebut menjadi tujuan kunjung cagar budaya kali itu. 

Adanya agenda kunjung cagar budaya bertema "Cagar  Budaya sebagai Inspirasi Berkarya" yang sepenuhnya difasilitasi oleh Dinas Kebudayaam Kabupaten Sleman tersebut, diharapkan putera-puteri batik dan para UMKM batik mendapatkan inspirasi dalam membuat karya, yaitu dengan menciptakan motif batik yang diambil dari relief-relief indah yang dijumpai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun