Seorang bayi dari putrinya yang telah mati
Nyawa, harta, dipertaruhkannya
Hutang terbendung dimana-mana
Ia pertaruhkan untuk buah hati dari putri kesayangannya
Kesana, kemari, rela dibenci
Tetangga, sanak saudara ikut serta merenggut jiwa
Berhati baja demi buah hati putri kesayangannya
"Terlalu kau manja" kata mereka
Tak dihiraukannya cemooh mulut tak berguna
Menjelang setengah tua, sang belahan jiwa kembali bermain wanita
Tak ada lelahnya, dikira puas sudah dimasa muda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!