Mohon tunggu...
Senorita Andria Septy
Senorita Andria Septy Mohon Tunggu... -

Sanguine-melancholia, Mujer la soñadora (Wanita Pemimpi), Penikmat serta Pengagum Espanola dan Amerika Latin. Kunjungi juga blog saya di : www.seventhautumn.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bagaimana Cara Mencintai Samarinda yang Minim Destinasi Wisata?

9 Juli 2016   05:36 Diperbarui: 9 Juli 2016   16:08 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Pesut Mahakam Di Tepian Mahakam Jln. Gajahmada (dok.Pribadi)

Aku : Menurut kalian apa spesialnya Samarinda?

Putu : Tempatnya mencari uang hehehe.

David : Biasa-biasa aja, tapi ya harus dibetah-betahi namanya juga tempat menuntut ilmu.

Aku : Tuh kan rata-rata Samarinda tempat mencari uang dan ke jawa untuk menghambur-hamburkan uang. Setuju?

Putu : Bisa aja kamu. Memang kenapa kok tanya-tanya begitu?

David : Samarinda cantik kok kalau kita bersepedaan sepanjang tepian.

Aku : Cantik dari mana? Jadi begini mas Putu dan David. Kenapa Samarinda nggak punya tempat wisata yang aduhai? diluar Desa Pampang mana ada yang istimewa. Iya kan?

Putu : Betul di Samarinda memang begini adanya tapi Andria harus coba ke pedalaman Kalimantan. Asik lho bercengkerama dengan hutan, orang utan dan laut. Dan kembali ke pasal satu, Samarinda tempat yang aduhai buat cari uang hehehehe.

David : Aku ulangi lagi ya, Kota Samarinda cantik dengan tepian mahakamnya. Nggak ada lho kota lain yang seindah kota Samarinda. Aku sudah bertanya sama teman-temanku yang pendatang juga sependapat. Tapi kalau yang tinggal dan lahir di sini kebetulan jawabannya serupa dengan kamu. Bosan dengan minimnya wisata Samarinda. Nggak apa-apa Samarinda mau mencoba-coba jadi kota Metropolitan.

Putu : Maksudmu Vid?

David : Iya. Sekarang mobil-mobil mewah dan motor keluaran paling baru,  Samarinda sudah punya. Itu menunjukkan orang-orang Samarinda yang update dan nggak mau  ketinggalan dengan kota-kota besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun