“Ikuti perintah mama!”
Caca mengemas air mata. Berlari dalam udara putih yang menyusahkan nafasnya. Saat tubuh merasakan reaksi panas berlebih, instingnya memang ingin terus menjauhi asap, tapi angannya selalu terpaut pada mama. Mama…mama…
Dalam ketakutan yang dahsyat itu, tiba-tiba tampak bayangan sekelompok makhluk yang tempo kemarin membuat mamanya terluka. Caca pun kalap. Ia bertekad putar arah. Tapi nafasnya kian sesak. Bulu-bulunya jadi keriting, sebagian terpanggang. Gelap.
***
“Wah, orang utannya sudah sadar!” Teriak makhluk asing itu.
Yang lain segera berkerumun. Mengusap-usap tubuh Caca yang terbaring di atas benda lembut yang mereka sebut handuk. Mereka tidak membawa bilah seperti makhluk yang dulu melukai mama Caca. Mereka tersenyum, memandangi Caca bergantian.
***
Untuk membaca karya peserta event Fabel yang lain, silahkan kunjungi Akun Fiksiana Community
Silahkan bergabung di grup FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H