Mohon tunggu...
Dwi Setyowati
Dwi Setyowati Mohon Tunggu... -

Bersyukur itu bukan membatasi diri, melainkan berterimakasih pada Tuhan dengan mengoptimalkan segala potensi. Mari bersyukur...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Nasib Caca dan Mama di Hutan Sulamaya

7 November 2015   17:16 Diperbarui: 7 November 2015   17:36 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ikuti perintah mama!”

Caca mengemas air mata. Berlari dalam udara putih yang menyusahkan nafasnya. Saat tubuh merasakan reaksi panas berlebih, instingnya memang ingin terus menjauhi asap, tapi angannya selalu terpaut pada mama. Mama…mama…

Dalam ketakutan yang dahsyat itu, tiba-tiba tampak bayangan sekelompok makhluk yang tempo kemarin membuat mamanya terluka. Caca pun kalap. Ia bertekad putar arah. Tapi nafasnya kian sesak. Bulu-bulunya jadi keriting, sebagian terpanggang. Gelap.

***

“Wah, orang utannya sudah sadar!” Teriak makhluk asing itu.

Yang lain segera berkerumun. Mengusap-usap tubuh Caca yang terbaring di atas benda lembut yang mereka sebut handuk. Mereka tidak membawa bilah seperti makhluk yang dulu melukai mama Caca. Mereka tersenyum, memandangi Caca bergantian.

***

Untuk membaca karya peserta event Fabel yang lain, silahkan kunjungi Akun Fiksiana Community

Silahkan bergabung di grup FB Fiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun