“Kenapa kaki mama? Benda apa yang membuat kaki perkasa mama menjadi lemah?”
Mama kehilangan selera makan. Buah-buahan yang dipetik Caca dibiarkannya layu. Untuk pertama kalinya Caca melihat mama tertatih. Pucat.
“Ca, kamu hebat. Sekarang kamu bisa diandalkan.”
“Mama lebih hebat!”
“Tapi mama sakit. Susah berjalan.”
“Mama, apa yang terjadi sebenarnya? Siapa yang kemarin mengejar kita? Apakah dia lebih hebat dari harimau?”
“Ca, makhluk yang mengejar kita kemarin itu lebih hebat dari harimau dan buaya. Untuk itulah mama melatihmu keras, agar kau bisa melindungi dirimu sendiri.”
“Baiklah, ma, besok Caca akan mencakar-cakar makhluk itu kalau bertemu lagi.”
Mama menggeleng.
“Tidak bisa Ca, makhluk itu punya alat hebat yang bisa melukai jarak jauh. Lihatlah kaki mama, sakit seperti ini.”
“Lalu bagaimana kalau ada makhluk itu lagi?”