Mohon tunggu...
Arum Sato
Arum Sato Mohon Tunggu... content writer -

pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Di Jakarta, Air Sungai Menjadi Air Minum Berkat Teknologi Biofiltrasi

18 November 2016   23:24 Diperbarui: 25 November 2016   14:53 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini adalah pintu air/intake IPA Taman Kota. Berada di kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat. Dari sungai ini, air diolah dengan teknologi Biofiltrasi dan bisa langsung dikonsumsi. Foto: Riap Windu.

Pada tahun 2015 lalu, Palyja telah mengembangkan teknologi yang bernama Total Dissolve Solid (TDS) Online Analyzer. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi masuknya air laut. Dengan keberadaan TDS Online Analyzer ini, ketika air laut menyentuh intake maka dapat segera diambil tindakan pencegahan. Yaitu, dengan menutup pintu masuk air/intake. Di saat seperti ini, maka produksi IPA Taman Kota menurun bahkan mati suri, karena tidak mendapatkan air baku untuk berproduksi.

Menurut Vita, ada satu cara yang bisa dilakukan agar IPA Taman Kota tetap berproduksi meski intrusi air laut sedang terjadi. Yaitu dengan menutup pintu air Sungai Cengkareng Drain. Dulu, hal ini yang dilakukan ketika air laut pasang sedang terjadi. Namun kini masalahnya, apabila dilakukan penutupan pintu air Sungai Cengkareng Drain, akan mengakibatkan banjir di area Pantai Indak Kapuk. Dilema yang harus segera dicarikan solusi bersama oleh Palyja maupun Pemda DKI.

Meski diakui Vita, bahwa dengan pengerukan kali yang terus dilakukan oleh Dinas Kebersihan DKI saat ini, sedikit banyak telah membantu kondisi air baku lebih baik, terutama di Cengkareng Drain.

Solusi untuk mencegah air masuk ke intake adalah dengan menutup pintu air Cengkareng Drain. Masalah timbul ketika ada daerah yang kebanjiran akibat ditutupnya pintu air ini. Dilema yang harus segera dicarikan solusinya, demi kebutuhan bersama. Foto: @KebersihanDKI
Solusi untuk mencegah air masuk ke intake adalah dengan menutup pintu air Cengkareng Drain. Masalah timbul ketika ada daerah yang kebanjiran akibat ditutupnya pintu air ini. Dilema yang harus segera dicarikan solusinya, demi kebutuhan bersama. Foto: @KebersihanDKI
Kompasianer Blusukan di IPA Taman Kota

Di IPA Taman Kota, dengan area kurang lebih seluas 5.000 meter persegi, terjadi pemrosesan air baku menjadi air bersih. Dengan dikembangkannya teknologi Biofiltrasi, pemrosesan air baku menjadi air bersih di IPA Taman Kota bisa kembali dilakukan.

“Pipa coklat ini adalah jalur pertama air baku yang berasal dari intake di Cengkareng Drain,” terang Febri, staff IPA Taman Kota saat mengawal kompasianer blusukan.

Intake adalah pintu pengambilan air IPA Taman Kota yang berlokasi di Sungai Cengkareng Drain. Sungai Cengkareng Drain merupakan anak sungai dari Kali Pesanggrahan. Jaraknya 1,5 km dari IPA Taman Kota. Terdapat 4 pompa air dipasang di Sungai Cengkareng Drain yang memompa air untuk dialirkan menuju IPA Taman Kota ini.

Di pipa besar inilah proses Koagulasi terjadi. Pada proses ini penambahan zat kimia dilakukan. Foto: Arum Sato
Di pipa besar inilah proses Koagulasi terjadi. Pada proses ini penambahan zat kimia dilakukan. Foto: Arum Sato
Pipa coklat berisi air baku dari Cengkareng Drain. Di pipa besar inilah proses Koagulasi terjadi. Pada proses ini penambahan zat kimia dilakukan. Diantara pipa dan Febri adalah TDS Oline Analyzer. Alat ini berguna untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air, keasaman air serta kelembaban air. TDS Online Analyzer juga dipasang di intake, guna mendeteksi masuknya air laut. Foto: Arum Sato
Pipa coklat berisi air baku dari Cengkareng Drain. Di pipa besar inilah proses Koagulasi terjadi. Pada proses ini penambahan zat kimia dilakukan. Diantara pipa dan Febri adalah TDS Oline Analyzer. Alat ini berguna untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air, keasaman air serta kelembaban air. TDS Online Analyzer juga dipasang di intake, guna mendeteksi masuknya air laut. Foto: Arum Sato
Bentuk depan TDS Oline Analyzer yang terpasang di IPA Taman Kota. Alat ini berguna untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air, keasaman air serta kelembaban air. Online Analyzer juga dipasang di intake, guna mendeteksi masuknya air laut. Foto: Arum Sato
Bentuk depan TDS Oline Analyzer yang terpasang di IPA Taman Kota. Alat ini berguna untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air, keasaman air serta kelembaban air. Online Analyzer juga dipasang di intake, guna mendeteksi masuknya air laut. Foto: Arum Sato
Pada pengolahan air, beberapa zat kimia ditambahkan. Penambahan zat kimia ini untuk membuang polutan yang ada di dalam air. Foto: Arum Sato
Pada pengolahan air, beberapa zat kimia ditambahkan. Penambahan zat kimia ini untuk membuang polutan yang ada di dalam air. Foto: Arum Sato
Pengolahan air baku menjadi air bersih di IPA Taman Kota harus melalui beberapa tahapan. Dimulai dengan proses Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, Biofiltrasi, Filtrasi, dan Desinfeksi.

Selain itu juga ada beberapa jenis zat kimia yang ditambahkan ketika air diolah. Zat kimia tersebut antara lain: karbon aktiv, koagulan, soda ash dan chlorine.

Proses yang pertama adalah pengambilan air dari intake di Sungai Cengkareng Drain. Dari sana, air dipompa dan dialirkan ke IPA Taman Kota. Selanjutnya, air akan mengalami proses pertama yaitu proses Koagulasi.

Yang dimaksud dengan Koagulasi adalah proses pengadukan cepat antara air baku dan zat kimia yang dibutuhkan untuk membersihkan air. Zat karbon aktiv, koagulan, maupun soda ash, dengan tugas dan fungsinya masing-masing dicampurkan ke dalam air. Zat karbon aktiv berguna untuk menghilangkan detergent dan bau. Sedangkan Koagulan yang dipakai disini adalah jenis ach, atau Aluminium chlorohydrate.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun