Mohon tunggu...
Arum Sato
Arum Sato Mohon Tunggu... content writer -

pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Doa dan Harapan di Balik Sebuah Nama Lahir, Haruskah Diganti?

12 September 2015   15:17 Diperbarui: 12 September 2015   15:32 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pun tak ingin ibu saya mengganti namanya dengan nama yang panjang dan keren. Saya cukup senang dan bangga karena nama itu mudah diingat dan satu-satunya di kampung saya. Seluruh warga kampung tahu dan mengenal ibu saya. 

Hambatan dalam administrasi dan birokrasi seperti yang dialami Z maupun N, tidak membuat mereka lantas goyah dan berganti nama. Lantas, muncul himbauan MUI untuk Tuhan berganti nama. Lha wong bertahun-tahun mereka yang menjalani kehidupan itu sendiri saja tak ada masalah, bangga dengan nama pemberian orangtuanya. Sanak keluarga dan para tetangga juga merasa biasa saja dengan nama singkat dan unik mereka, tidak ada masalah. Jadi, apa yang mesti diganti? Apanya yang aneh?

 

Jakarta, 12 September 2015

 

* sumber utama Jawa Pos, namun bisa dilihat di beberapa link berikut:

- http://www.koran-sindo.com/read/1041481/151/n-jadi-nama-terpendek-buat-bingung-bank-1441591762

- http://www.riaupos.co/85006-berita-nama-unik,-kakak-bernama-o,-adik-bernama-z.html#.VfPdtX1wIwB

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun