Untuk mu yang tak punya apa-apa
Kau mengais dari jalanan yang penuh sampah
Demi mencari sesuap nafkah untuk menyegarkan dahaga
Menghilangkan rasa duka yang penuh nestapa
Untuk mu yang tak punya apa-apa
Kau terkadang menangis menahan sesak di dada
Melihat banyak orang yang berpunya
Namun tak pernah memperhatikan duka yang kau derita
Untuk mu yang tak punya apa-apa
Sejatinya Tuhan telah memberkatimu juga
Karena derita yang kau terima adalah penghapus segala dosa
Dari keserakahan dunia yang penuh kejahatan dan fitnah
Untuk mu yang tak punya apa-apa
Aku tau betapa beratnya duka yang kau terima
Di tengah jalanan kota kau mengadukan sengsara
Berlumuran air mata ditengah hujan panas yang mendera
Untuk mu yang tak punya apa-apa
Jiwamu adalah sebuah jiwa yang tak pernah menyerah
Meski keputusasaan dunia yang selalu mengikutimu kemana-mana
Namun, kau masih tetap berjuang menghidupi raga yang masih tersisa . . .
Setrio Hardinata
Padang, 31 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H