Pertama, ketidaksiapan para kandidat saat menanggapi undangan wawancara kerja secara online.
Saya terbiasa menggunakan cara berlapis agar para kandidat bisa notice soal ini. Via fitur yang terdapat pada platfrom pencarian kerja, email, WhatsApp, dan yang terakhir, SMS. Seharusnya, undangan wawancara bisa diterima dengan baik, dibaca, paling tidak melalui salah satu platform tersebut. Namun, selalu saja ada kandidat yang tidak memberi respon sama sekali, dan baru membalas dua minggu kemudian.
"Pak, lowongan kerjanya masih tersedia, nggak?"
.....
Dua minggu kemarin ke mana aja, Sabeni. Hal seperti ini sudah saya alami bukan hanya sekali, tapi, berkali-kali. Fyi aja nih, kandidat juga bisa ghosting dari para HRD.
Kemudian, bagaimana absurd dan nyelenehnya cara para kandidat merespon pesan singkat via SMS, email, atau WhatsApp, ketika saya menyampaikan undangan wawancara. Ada yang bisa menyampaikan dengan formal, seperti:
"Baik, Pak. Terima kasih sudah review CV saya dan undangan interviewnya. Saya akan stand by pada waktu yang sudah diinfokan."
Tapi, tidak sedikit yang hanya menjawab "Ok." Nggak masalah, sih. Paling tidak memberi konfirmask. Namun, ada pula yang merespon dengan kalimat yang semuanya capslock.
"BAIK, PAK. TERIMA KASIH ATAS INFONYA."
Saya sempat bingung, ini sengaja atau nggak. Apakah karena terlalu semangat dapat undangan interview? Dibanding hanya berasumsi, akhirnya saya balas pesan tersebut.
"OK, MAS. MOHON STAND BY PADA WAKTU YANG SUDAH DIINFOKAN."