Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengalami Beberapa Kejadian Mistis karena Sering Menulis Kisah Mistis

21 Mei 2020   21:00 Diperbarui: 21 Mei 2020   20:56 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita berambut panjang dengan gaun putih: express.co.uk via IDN Times.

"Lho, Mbak, tadi kamu bukannya lagi nangis di kamar?"

"Nggak, daritadi aku di bawah lagi nonton. Kenapa?"

Deg. Bajingan.

Seketika saya merinding dan panas dingin. Takut. Berarti, sosok seperti apa yang menangis sewaktu kami mengaji?

Cerita utuh dari kejadian tersebut langsung saya jadikan konten tulisan, kirim ke media online untuk rubrik horor, dan berhasil tayang.

Tidak lama setelahnya, saya langsung mendapat gangguan yang lebih ekstrim. Bukan hanya mendengar suaranya, kali ini, saya melihat langsung wujudnya. Sependek ingatan saya, terjadi pada September 2019.

Sepulang kerja, saya flu berat sekaligus merasa demam. Karena itu, saya memutuskan untuk tidur di sofa ruang tengah, memisahkan diri agar istri dan anak tidak ketularan. Saya tertidur di sofa dalam keadaan gelap gulita, karena terbiasa mematikan lampu sewaktu tidur.

Setelahnya, siapa sangka, dalam keadaan setengah sadar, dari sudut ruangan yang hanya berjarak sekira 5 meter dari sofa tempat saya tidur, sosok perempuan berjubah putih dengan rambut panjang, muka pucat, dan matanya merah menyala, menatap tajam ke arah saya. Saya tidak bergeming karena ketakutan.

Tidak bisa bergerak sama sekali. Ingin teriak, tapi tidak bisa. Saya memejamkan mata untuk beberapa saat, sampai akhirnya sosok tersebut hilang.

Itu adalah kali pertama saya melihat sosok yang banyak orang bilang dengan sebutan kuntilanak.
Kejadian sial dan menyeramkan tersebut langsung saya konversi ke sebuah tulisan, dan lagi-lagi dikirim ke media online. Singkat cerita, kembali tayang.

Pada kesempatan lain, saya terus menuliskan pengalaman mistis yang saya alami secara bertahap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun