Keesokan harinya,
Si Abal dipanggil pak guru Herry ke ruang BP. Dengan penuh tanda tanya dan perasaan gusar, dia datang menghadap beliaouw.
“Bal… Abal, bapak minta maaf atas kejadian kemarin, bapak sempat marah sama kamu, bapak berterima kasih, kamu sudah mengingatkan atas kelalaian yang bapak perbuat, bapak tidak akan mencoret nilai kamu yang ternyata sangat bagus, bapak menilai kamu sebagai anak yang baik, jujur, cerdas kesatria dan pemberani. Bapak mendoakan agar cita citamu tercapai kelak”jelas pak guru Herry dengan mata berkaca kaca, seraya mengelus elus kepala si Abal.
Si Abal tidak bisa berkata apa apa selain bengong dan merasa plong, masalah sudaha selesai dengan baik.
Eng-ing-eng…… TAMAT
Jakarta, 28 Mei 2000 16;
- Nur Setiono -
* pesan moralnya, silahkan cari sendiri –jika ada lho!- n’ met Malem Minggu
** dari lubuk sarung yang paling dalam, ane minta maaf pada kompasianers yang ane catut namanya tanpa seijin yang empunya….. hehehehehe…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H