Seusai ulangan, pak guru Herry FK bergegas menuju ruang kepala sekolah untuk melaporkan peristiwa naas yang baru saja mampir padanya. “Bal… Abal, kamu tunggu dulu diluar, nanti setelah bapak panggil kamu baru masuk” ujarnya, tanpa ekpresi. Si Abal cuman mengangguk, juga tanpa ekpresi.
Tidak terlampau lama si Abal diminta masuk. Kepala sekolah yang ternyata seorang wanita cuantik dan konon sangat bijak itu bernama Bu @CintaWP menyambutnya dengan ramah plus senyum manis, sementara pak guru Herry FK yang duduk bersebelahan dengan bu kepsek mulutnya manyun kek bekicot disiram garem.
“Bal…Abal,… coba ceriterakan apa yang terjadi kok sampai kamu bertindak tidak sopan terhadap pak guru Herry FK, sehingga pak guru marah dan mengancam kamu dicoret nilainya atau dianggap tidak ikut ulangan?” kata bu kepsek @CintaWP, sambil menebar senyum.
“ehmm… begini bu @CintaWP, sebelumnya saya minta maaf buat pak Herry FK. Saya benar benar sebel dan kesal sama beliaouw, buk”.
“Oh ya?.... maksudnya kesel bagaimana?” kejar bu @CintaWP, penasaran.
“Bayangin buk, temen temen pada berisik saling berbagi jawaban soal, eh… pak guru malah sibuk dengan gatgetnya, cekikikan sendiri lagie!. Pak guru sama sekali gak ngawasin kami kami. Karena itu, saya timpuk beliaouw” papar si Abal Yr, serius.
Bu kepsek manggut manggut sambil melirik pak Herry, sementara yang dilirik jadi salah tingkah, tertunduk malu dengan muka merah padam. Dalam hatinya berkata, “somprettt …..somprett … lu Abal, gue jadi malu ditelanjangi didepan bu kepsek yang cantik and gue lagi taksir..”
“Begini Bal, kamu bagus jadi anak yang kritis, tapi penyampainya jangan seperti itu. Tidak sopan itu namanya, sampaikan secara baik baik kekesalanmu itu pada pak Herry, pasti beliaupun akan mengerti kok”.
“Baik bu, saya mengaku salah”ujar si Abal Yr, lirih.
“OK,… sekarang kamu boleh pulang Bal, ibu mau ngobrol ngobrol dulu dengan pak Herry. Ingat ya Bal pesan ibu, ‘sebaik baiknya kritikan jika disampaikan dengana cara yang emosional dan salah, hasilnya malah timbul masalah’”tutup bu @CintaWP.
“Iya buk, terima kasih”ucap si Abal sambil menyalami kedua gurunya itu dan pamit pulang.