Mohon tunggu...
Setio Budianto
Setio Budianto Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang Praktisi dan Akademisi Pariwisata, juga Guide Berbahasa Inggris. Disamping itu menulis buku fiksi dan non fiksi

Saya menyukai Pariwisata dan kebudayaan, sejarah terutama masa klasik Hindu Buddha. Juga menyukai perjalanan wisata serta topik mengenai lingkungan hidup serta pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Tarian Bocah Perkebunan (2) 2007 : Lorong Waktu

31 Mei 2023   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2023   09:26 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh...kami tertarik dengan pamflet di depan, tentang wisata perkebunan. Kalau Bromo, kami sudah pernah berkunjung, tiga tahun lalu," jawab Nicola pendek.

"Ok...akan saya jelaskan ya, travel kami punya paket wisata unggulan berupa kunjungan ke perkebunan di Banyuwangi. Banyak yang nanti dikunjungi, diantaranya perkebunan Treblasala Kecamatan Glenmore, maupun Kalibaru. Di sana wisatawan bisa melakukan banyak hal, seperti membeli produk olahan perkebunan diantaranya kopi, coklat, lalu menyaksikan atraksi budaya setempat, seperti Tari Gandrung yang sangat terkenal. Berlanjut ke Pantai Sukamade untuk menyaksikan penangkaran penyu. Terakhir ke Ijen, untuk menyaksikan "Blue Fire" yang sangat fenomenal, sambil melihat para penambang belerang melaksanakan aktifitasnya...," papar Dina antusias.

"Oh, menarik sekali," ujar Nicola tersenyum sumringah. Digamitnya erat tangan Stefan.

"Berapa lama tour ini nanti?" Stefan ikut angkat bicara. Dari sorot matanya, ia diam-diam mulai tertarik.

"Bromo-Kalibaru-Sukamade-Ijen ini nanti berdurasi 4 malam 5 hari. Kalau sudah pernah ke Bromo, tak ada salahnya untuk datang lagi!" kata Dina berbinar. Tiba-tiba seseorang datang, berperawakan kecil dan ramping. Orang itu terlihat enerjik dan lincah. Tanpa ba-bi-bu ia langsung menambahkan.

"Oh, pasti senang! Di sana bisa menyaksikan proses pembuatan kopi siap saji, proses giling, dari bahan mentah hingga masuk ke pengolahan atau dryer. Alamnya sangat segar dan sejuk, betul-betul sempurna! Unforgetable moment!" ujarnya sambil mearuh tas di kursi. Sosoknya sungguh ramah dan cepat akrab dengan turis.

 "Oh ya, perkenalkan ini pimpinan kami, Pak Kacong!" ujar Dina antusias.

"He...he...kami sudah duga, pasti Manajer travel ini!" Stefan yang tadi malu-malu, akhirnya jadi akrab.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun