Mohon tunggu...
Mericy Setianingrum
Mericy Setianingrum Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulislah sebagai bentuk kesenangan diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memberikan Tanaman Hias Kepada Teman yang Membutuhkan adalah Kebahagiaan Sendiri

30 Desember 2020   15:07 Diperbarui: 30 Desember 2020   15:27 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi (pemberian Aglonema kepada istri Pak Rus)

Pandemi Covid-19 tengah melanda hampir seluruh dunia, termasuk di negara Indonesia. Angka korban pun setiap hari semakin bertambah banyak. Berbagai cara untuk mencegah penyebaran virus Corona ini juga gencar dilakukan. Mulai dari physical distancing, penggunaan masker yang sesuai standar kesehatan dan juga aktivitas mencuci tangan pada air mengalir dengan menggunakan sabun.

Langkah-langkah tersebut dilakukan agar manusia lebih menjaga kesehatan dan kebersihan diri agar tidak tertular oleh Covid-19. Selain itu, kita juga harus meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas supaya tubuh kita kebal terhadap virus.

Bukan hanya dalam bidang kesehatan saja yang terganggu. Pandemi Covid-19 juga hampir melumpuhkan berbagai sektor, salah satunya dalam bidang perusahaan. Akibat pendapatan yang menurun, sebagian besar karyawan terkena dampak PHK dari perusahaan dimana mereka bekerja.

Hal ini menjadikan mereka kehilangan mata pencaharian, sehingga untuk tetap bertahan hidup mereka harus memutar otak. Banyak juga diantara mereka yang beralih pekerjaan dan kemudian menekuni bidang yang lain.

Nah, salah satu hobi yang kini tengah digemari oleh masyarakat kita adalah tanaman hias. Berburu dan menanam tanaman hias bisa jadi alternatif yang bagus di kala pandemi Covid-19 ini.

Tak disangka, hanya dari satu tanaman hias bisa berbuah manis dan mengisi pundi-pundi uang. Bahkan ada juga tanaman hias yang memiliki nilai jual sangat fantastis yakni mencapai 90 juta rupiah per tanaman.

Tanaman itu tidak lain seolah menjadi tren baru bagi pencinta tanaman. Namanya adalah tanaman Janda Bolong atau Monstera Adansonii Variegata.  

Jenis tanaman ini kini sedang banyak diburu oleh orang karena memiliki ciri khas yang lain dari tanaman pada umumnya. Terutama pada bagian daunnya yang bolong atau berlubang seperti dimakan hewan ulat padahal tidak.

Bentuk lubangnya pun lebih beraturan, sehingga membuat tanaman Janda Bolong ini terlihat unik dan berciri khas. Untuk warna daunnya pun bermacam-macam sesuai dengan jenisnya. Ada yang berwarna hijau muda dan ada yang bercampur dengan warna putih.

Maka tak heran apabila tanaman Janda Bolong ini bisa memiliki nilai jual yang fantastis hingga jutaan rupiah. Tentunya harga sekian bergantung pada jenis dan ukuran tanamannya. Semakin bagus dan cantik tanaman Janda Bolong itu maka harga yang ditawarkan akan semakin mahal.

Sungguh hal yang menggiurkan dan bisa dijadikan ladang bisnis di tengah Pandemi.

Cara merawat tanaman hias pun juga tidak begitu ribet. Yang terpenting ditaruh pada media tanam yang tepat, penyiraman, pemupukan dan juga sinar matahari yang cukup.

Sama seperti yang tengah dijalani oleh teman saya yang kini sedang asyik berkecimpung dengan bisnis tanaman hias.

Dia adalah seorang Ibu muda yang memiliki lahan atau pekarangan kosong dan kini berubah menjadi lahan hijau penuh dengan tanaman hias. Beberapa tanaman hias yang dimilkinya antara lain keladi tikus, sri rejeki, gelombang cinta dan Aglonema.

Selain tanaman hias Janda Bolong, tanaman Aglonema atau Chinesse Evergreen juga banyak diburu oleh para penyuka tanaman. Tanaman hias ini juga punya jenis yang cukup beragam sesuai dengan warna daunnya. Yang paling umum dan banyak dipunyai oleh orang-orang adalah Aglonema jenis red gold, Aglonema jenis Adelia, Aglonema jenis Widuri dan Aglonema jenis Tiara.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi
Harga yang ditawarkan dari satu tanaman hias Algonema ini bermacam-macam sesuai dengan jenis dan ukurannya. Misalnya Aglonema jenis Adelia harga yang ditawarkan mulai dari 35 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah sesuai dengan ukuran tanamannya. Bahkan Aglonema jenis Tiara ini harganya bisa mencapai 500 ribu rupiah.

Tanaman hias memang memiliki banyak fungsi selain mempercantik sebuah pekarangan rumah juga bisa sebagai penghias ruangan. Tanaman hias akan semakin cantik apabila ditaruh dalam wadah yang menarik dan juga dirawat dengan baik.

Selain itu, tanaman hiasa juga bisa menyegarkan mata dan enak dipandang. Hal ini otomatis bisa membuat kita jadi tidak stres dalam menghadapi pandemi yang membuat kita lebih sering melakukan aktivitas di rumah saja. Dengan merawat tanaman hias pun menjadikan aktivitas di rumah saja lebih menyenangkan.

Demam akan tanaman hias ini rupanya juga tengah menimpa salah satu teman kakak saya. Namanya Pak Rus beliau berasal dari kota Wangon, Jawa Tengah.

Pak Rus notabene adalah mantan office boy di Bank Mega Syariah dimana dulu kakak perempuan saya pernah bekerja di sana sebagai teller selama kurang lebih 8 tahun. Namun, karena Bank tersebut pailit dan kemudian tutup, sehingga kakak saya tidak bekerja lagi. Kini kakak saya menjadi seorang Ibu rumah tangga saja.

Meskipun sudah tidak bekerja di tempat yang sama, tetapi hubungan silahturahmi antara kakak saya (Rina) dan Pak Rus tersebut masih terjalin.

Bahkan, bisa dibilang hubungan mereka layaknya saudara dekat. Pak Rus sering main ke rumah kami membawa istri dan anaknya yang masih kecil. Tak jarang, setiap datang ke rumah beliau membawa bingkisan seperti kerupuk yang terbuat dari singkong buatan tangan mereka sendiri. 

Rasa kerupuk buatan istrinya ini juga enak dan gurih sekali apabila sudah digoreng. Maklum kami tinggal di desa jadi, sangat familiar dengan makanan atau cemilan ringan yang terbuat dari bahan ketela pohon ini.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Ya, memberi memang tidak harus dengan barang-barang yang mahal dan mewah. Sebab, unsur terpenting dalam memberi sesuatu kepada orang lain adalah rasa ikhlas atau keikhlasan.

Biasanya di keluarga kami setiap ada orang lain yang memberi sesuatu, maka kami juga tidak segan untuk berbagi kembali dengan mereka. Kakak saya sendiri tak segan menyisihkan uang untuk menyantuni anak Pak Rus yang masih kecil tersebut. 

Meskipun nominalnya tidak banyak, tetapi anak kecil akan menyukai apabila ada orang dewasa yang memberinya uang jajan. Kalau Ibu, biasanya memberikan oleh-oleh yang masuk dalam kelompok sembako atau kebutuhan sehari-hari misalnya, gula pasir, teh, kopi atau minyak goreng.  

Hal ini seolah sudah menjadi tradisi di keluarga kami bahwa memberi dan berbagi kepada orang lain dengan rasa ikhlas pasti akan mendatangkan kebaikan. Baik itu rasa kebahagiaan, pahala dari Sang Pencipta dan juga kebaikan.

Memang benar seperti sebuah quotes "Berbagi itu memang indah". Jangan pernah malas dan takut untuk berbagi meskipun hanya setitik. Dengan banyak berbagi juga bisa membuat rezeki kita lebih bertambah. Sebab, Allah akan melipatgandakan rezeki kita dari apa yang kita berikan dengan ikhlas kepada orang lain.

Kebetulan  Pak Rus seperti yang saya sebutkan tadi di atas, beliau sedang menggemari tanaman hias bernama Aglonema. Pada hari ini Selasa tanggal 29 Desember 2020, Pak Rus menghubungi kakak saya bahwa dia menginginkan tanaman Aglonema.

Sebenarnya jarak rumah Pak Rus ke tempat tinggal kami itu cukup jauh jaraknya. Jika beliau tidak datang ke tempat tinggal kami dengan menaiki motor, mungkin tanaman hias itu bisa diantarkan dengan menggunakan jasa kurir seperti JNE ini. 

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Di tempat tinggal kami juga terdapat gerai JNE terdekat yang akan sangat membantu dalam hal pengiriman barang baik ke tempat yang jauh ataupun yang terdekat sekalipun. Barang yang dikirim pun akan sampai ke tempat tujuan dengan aman dan juga selamat tanpa ada satu kekurangan apapun. Hal ini tentunya akan lebih praktis dengan memanfaatkan jasa kurir dari JNE.

Oh ya, sebab di rumah kami tanaman hias jenis Aglonema ini tidak begitu banyak. Oleh karena itu kakak dan Ibu saya membelinya kepada seorang wanita yang mempunyai banyak tanaman hias di rumahnya.

Orang tersebut sebenarnya beragama Non Muslim, tetapi beliau begitu baik dan ramah kepada siapa saja alias tak pandang bulu. Sebenarnya tanaman hias yang beliau rawat itu hanya untuk sekadar hobi saja, tetapi jika ada orang lain yang berminat ia pun tak segan untuk memperjual-belikannya.

Apalagi, sebuah tanaman hias juga perlu perawatan agar tumbuh dengan baik dan indah. Menyoal harga, wanita itu tak pernah memberi patokan yang tinggi bahkan harga jualnya lebih rendah seperti yang ada di pasaran.

Satu tanaman hias Aglonema wanita itu jual dengan harga 30 ribu dengan ukuran sedang tanpa pot atau hanya menggunakan polybag. Sedangkan yang berukuran kecil harganya sangat murah hanya 15 ribu rupiah saja.

Memang, kita sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup tanpa uluran tangan atau bantuan dari orang lain. Bagaimana jika Pak Rus yang sedang membutuhkan tanaman Aglonema ini dan tidak mendapatkannya, tentunya akan timbul sedikit rasa kekecewaan.

Hal ini selain membantu kakak saya dan Pak Rus tersebut, secara tidak langsung juga telah berbagi rasa kebahagiaan kepada wanita yang menjual tanaman hias itu. Rotasi kehidupan memang sungguh menarik dari satu tangan ke tangan lain dan menebar kebaikan serta berbagi kebahagiaan.

Bisa memberikan rasa kebahagiaan dari satu orang ke orang lain akan mendatangkan kebahagiaan yang lebih dan bukanlah hal yang sia-sia. Itulah putaran kehidupan yang dinamis dan dirasakan oleh kita sebagai makhluk sosial yang saling memberi satu sama lain.

Arti memberi, berbagi dan menyantuni itu luas maknanya. Tidak harus seputar materi atau nominal uang semata saja. Salah satu contoh nyata yang terjadi di lingkungan saya sendiri dimana kakak saya memberikan tanaman hias untuk teman semasa perjuangannya dulu sewaktu masih bekerja.

Dengan ini, pasti teman kakak saya juga akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Sebab, di saat ia tengah membutuhkan sebuah tanaman hias yang bisa dibilang agak langka, tetapi temannya di masa lalu tak segan untuk membantunya dengan tulus tanpa pamrih. Meskipun sebuah tanaman hias mungkin dulu tidak bernilai, tetapi tanaman hias sekarang ini menjadi sesuatu yang sangat berharga dan juga bernilai lebih.

Prinsip sebuah hidup bahwa manusia diciptakan di dunia ini tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya orang lain. Oleh karena itu, kita harus banyak menebar kebaikan dan berbagi kebahagiaan kepada siapa saja orang di luar sana yang membutuhkan. Memberi dan berbagi adalah dua hal yang bisa membuat kita bahagia serta tersenyum ikhlas melihat orang lain turut bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun