Dalam desain masjid-masjid pusat kota atau alun-alun, masjid selalu di desain demikian, dimana selalu ada fungsi ganda atau bahkan dalam sebuah bangunan masjid.
Para Jemaah bisa memanfaatkan bagian luar masjid untuk membaca, berdiskusi, dan bahkan makan dan minum. Dalam artian tidak mengganggu jalannya proses peribadatan dan tetap patuh pada aturan masjid.
Menariknya, tren masjid sebagai pusat aktivitas masyarakat masa kini memang menguat. Masjid juga menjadi ramai dikunjungi dan menjadi daya tarik tersendiri sehingga kemakmuran masjid bisa terus meningkat. Harapannya, tren ini tidak hanya menjamur di kalangan masjid besar saja, melainkan juga masjid-masjid kecil menjadi makmur dan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan dan sosial bagi masyarakat luas.
Fungsi "Travelling"
Tidak salah jika kita berasumsi bahwa masjid-masjid modern selalu menjadi tempat wisata baru karena Jemaah yang hadir terus meningkat. Bahkan menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat.
Meski terkesan kurang etis jika menyebut masjid sebagai tempat wisata, namun mengapa tidak berkata demikian, toh faktanya wisata religi memang tren juga di masyarakat.
Maksud masjid berfungsi sebagai tempat wisata adalah memberikan penawaran lain dari fasilitas dan kegiatan masyarakat agar Jemaah semakin merindukan dan mau datang kembali ke masjid. Bahkan, bukan hanya menunaikan ibadat, tetapi juga aktivitas lainnya khususnya berkaitan dengan wisata religi. Konsep ini bisa diwujudkan melalui pembuatan museum di dekat masjid, pusat sejarah, perpustakaan, hingga kegiatan seminar-seminar keagamaan.
Masjid model ini biasanya identik dengan Masjid Pusat Dakwah Islam yang terdiri dari beberapa layanan seperti perpustakaan, aula seminar, hingga kantor zakat dan berkumpul dalam satu masjid utama sebagai pusatnya. Di kota-kota besar selalu dijumpai konsep masjid ini, seperti di Bandung (Pusdai Jabar) dan Jakarta.
Jauh dari itu, kita juga mengenal Masjid Nabawi yang notabene tempat travelling Umat Islam yang sudah banyak dikunjungi masyarakat muslim dunia. Masjid Al-Aqsa di Palestina juga demikian, identik dengan tempat travelling masyarakat dunia.
Jadi tidak heran kan jika fungsi masjid juga sebagai tempat wisata?
Walaupun demikian, fungsi ini juga tidak boleh jika sampai menghilangkan fungsi utama masjid yakni sebagai tempat peribadatan umat Muslim. Apalagi melupakan esensi ibadah umat Islam dan mengutamakan konsep wisatanya, tentulah tidak elok jika demikian.