Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Guru - Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masih Pentingkah Belajar Berorganisasi di Masa Kini?

19 Juli 2020   10:45 Diperbarui: 20 Juli 2020   00:40 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar berorganisasi merupakan proses belajar yang komprehensif, dimana dari tatanan konsep, teknis, etika, komunikasi, hingga kepercayaan diri dipelajari di organisasi. Artinya, belajar di organisasi bukan hanya belajar melulu soal teori-teori, tetapi belajar sesuatu yang nyata yang dekat dengan kehidupan riil.

Inilah celah kosong yang disebabkan oleh adanya budaya instan dalam belajar, yang harusnya tetap memelihara proses belajar mengedepankan usaha ketimbang hasil dan hasil.

Yang lebih penting adalah adanya kesadaran untuk mengamalkan sebuah teori atau ilmu yang diperoleh, termasuk jalannya melalui organiasasi. Terlebih, hidup dalam organisasi yang memiliki tujuan mulia, tentunya akan lebih bernilai positif.

Max Weber bahkan mendefinisikan organisasi sebagai suatu kerangka terstruktur yang berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.

Jelaslah, melalui organisasi setiap orang dituntut untuk mempunyai tanggung jawab atas setiap pembagian kerja yang diberikan. Termasuk peranan dan posisi yang diemban setiap anggota.

Dengan demikian, melalui organisasi sebuah pembelajaran akan lebih bermakna karena setiap orang dituntut untuk menjadi manusia seutuhnya yang belajar dari teori dan praktek riil di lapangan. Dinamika organisasi juga mengajarkan kepada seseorang dalam memanaj diri dan masalah agar bisa terselesaikan secara terstruktur.

Walhasil, banyak tokoh-tokoh besar nasional dan dunia lahir dari dunia keorganisasian. Mereka, diterpa melalui konsep dan praktik langsung di lapangan. Belajar menyelesaikan masalah besar dengan solusi yang besar pula dipelajari dan ditekuni melalui organisasi.

Berorganisasi: Menjadi Homo Socius 

Beragam dimensi yang diajarkan dalam dunia organisasi seperti mencapai tujuan bersama, bekerjasama, manajemen waktu, dan teknik berkomunikasi merupakan bagian dari kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial (homo socius).

Manusia sebagai makhluk sosial (homo socius) merupakan makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, melainkan membutuhkan banyak orang. Sementara, dunia kini (post-modern) memberikan identitas baru (termasuk anonim) yang mengutamakan hidup individualistis, dan serba sendiri. Akibatnya, solidaritas mekanik semakin jarang dijumpai, karena solidaritas organik menjadi ideologi baru manusia.

Bahayanya, jika manusia terus menerus dicecoki gaya hidup individual, maka degradasi moral, dan kesenjangan sosial terus memenuhi jagad publik. Banyak orang menjadi tidak peduli sesama, tidak peduli lingkungan, tidak peduli kepentingan publik, dan tidak peduli apapun yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun