Akademisi dari Universitas Presiden, Harryanto Aryodiguno menekankan bahwa tujuan akhir pengembangan ekonomi adalah kesejahteraan rakyat.
Ia pun mengutip pernyataan Presiden Xi Jinping, bahwa filosofi pengembangan 'berorientasi pada rakyat' menekankan bahwa setiap kerja sama dan pertumbuhan ekonomi harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Harryanto menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam forum diskusi bertema, "Pengembangan Ekonomi Indonesia dan China dari Perspektif 'Berorientasi pada Rakyat.'" Diskusi ini digelar oleh Forum Pemuda Indonesia-China untuk kali kedua di Masjid Istiqlal, Jakarta pada 17 Desember 2024.
Pada diskusi tersebut, Harryanto juga menekankan peran pemuda sebagai masa depan bangsa dan jembatan penting dalam mempererat hubungan persahabatan antara kedua negara.
Ia berharap forum ini dapat mengeksplorasi lebih banyak peluang di bidang ekonomi digital, pembangunan hijau, pendidikan, dan kerja sama teknologi agar bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan generasi mendatang.
Sementara itu, pakar ekonomi, Intan Salsabila Firman memaparkan bahwa Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Intan, dalam jangka pendek, Indonesia perlu meningkatkan konsumsi rumah tangga yang belakangan ini melemah.
Sementara, dalam jangka panjang, Indonesia harus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memperbaiki fasilitas pendidikan dan kesehatan serta memperkuat penelitian dan pengembangan.
Pada diskusi tersebut, Intan menekankan pentingnya peningkatan partisipasi Indonesia dalam rantai nilai global untuk meningkatkan efisiensi dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Untuk mencapai tujuan ini, terangnya, kerja sama dengan China dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan energi sangat penting bagi perekonomian Indonesia.