--- oOo ---
Tiga hari berselang, ketika hendak membuka kotak bekal makan siang, sebuah panggilan menggetarkan telepon genggam. Kata "Mbak Fitri" berkedip-kedip di layar. Aku bergegas mengangkat telepon, berharap kabar baik datang dari kakakku.
"Alhamdulillah kondisiku sudah membaik. Dokter sudah mengizinkan aku pulang. Mungkin Aku terlalu bekerja keras dan kurang istirahat hingga tifus menyerang. Makasih Isna, aku tak tahu harus bagaimana membalas kebaikanmu. Aku selalu merepotkan kamu."
"Nggak apa-apa Mbak. Dulu juga Isna yang selalu merepotkan Mbak Fitri. Maafkan juga kalau Isna belum sempat menengok Mbak Fitri. Mbak istirahat dulu saja," jawabku. Tak terasa mataku mulai sembab.
Setelah tiga puluh menit kami bercakap-cakap, perasaanku terasa lega. Aku pun membuka kotak bekal. Setelah tutupnya terbuka, aroma khas berhamburan dari nasi putih. Tak ada lagi jejak aroma nasi basi.
--- oOo ---
Depok, 2020-2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H