Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hantu KRL 5044A

2 Juli 2011   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:00 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1 Juli 2011 18:03:08) Gondangdia dr jam 17.05 pak. Harusnya 17.27 krl eko masuk pak. thk

Ketika sepenggal laju kereta meninggalkan Stasiun Tebet, sebuah nada panggilan mengusik. Suara Katon Bagaskara terdengar syahdu menyanyikan sebait lagu Menjemput Impian.

"Indah larik pelangi seusai hujan membuka hari. Samar dirajut mega garis wajahmu lembut tercipta."

Sepertinya ada yang tak puas berbalas pantun dengan pesan pendek. Pasti rasa penasaran juga menggelayuti pikirannya. Sebuah suara tersekap dalam genggaman.

"Jadi bagaimana Pak?"

Akhirnya kembali kuceritakan kronologi yang terjadi. Dari kata-katanya sepertinya dia merasa sedang berbicara dengan penumpang yang belum dikenalnya. Padahal sudah beberapa kali kami berdiskusi dan bertatap muka.

"Sesekali mainlah pak setyo ke kantor kami. Menengok monitoring perjalanan kereta. Kalau tak kenal kan tidak akan sayang."

Aku hanya mengiyakan saja ajak simpatiknya itu. Kalau tak kenal mana mungkin bisa sayang. Kalau jarang ke lapangan pasti tidak mengerti kenyataan.

(1 Juli 2011 18:30:53) Iya, aku dijaya dari jam 5, kata petugas masih di cawang. Pas mas sms, pengumuman dari jaya eko manggarai.

Pesan pendek teman sepertinya bisa menjadi pegangan. Kembali aku berburuk sangka. Mungkin laporan petugas ke penumpang berbeda dengan laporan ke atasan. Biar semua terkesan lancar, aman, dan terkendali.Begitu turun di stasiun Depok Baru, telepon genggam dipenuhi jajaran sms laporan dari temanku.

(1 Juli 2011 18:32:41) Tanjung, pukul 18.33
(1 Juli 2011 18:37:37) Lenteng, pukul 18.37
(1 Juli 2011 18:40:07) UP. 18.40
(1 Juli 2011 18:52:11) Depok Baru, 18.53

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun