Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hoga

23 Mei 2016   22:49 Diperbarui: 23 Mei 2016   23:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://cg-artwork-fantasy_art

“Buat apa sih Ibu mereka menculik  begitu!”

“ Katanya, para korban itu akan dijadikan tumbal untuk pembangunan seperti dermaga pelabuhan,  gedung – gedung,,,pokoknya pembangunan yang besar. Konon dengan tumbal itu, pembangunan itu akan bertahan dan tidak akan ambruk!”

“Kejadian ini sudah sejak dahulu berlangsung,,,dan kalau tidak salah dengar; di kampung sebelah kita,,seminggu yang lalu peristiwa anak hilang juga!” Lanjut ibunya.

“Lalu siapa mereka hoga itu, Ibu!”

“Hoga menurut ayahmu,,,,ah,,,Ibu teringat ayahmu Pato, kejadian ini hampir sama dengan ayahmu…tapi ayahmu menolong Ririn sepupumu!”

“Kenapa, Bu,,!”

“Tidak,,tidak apa – apa…menurut ayahmu Hoga itu adalah orang – orang bekas narapidana bahkan orang – orang yang sedang menjalani hukuman dalam penjara yang dibayar untuk menculik para korban!”

“Sudahlah,,,,Pato kamu hari ini jangan kemana – mana ya..ibu mau membesuk ayahmu!” Lanjut ibunya, setelah tiba di rumah mereka.

“Iya, bu…!”

Setelah kepergian ibunya,Pato hanya berdiam di rumahnya Karena pesan ibunya jangan kemana – mana. Apalagi dengan adanya peristiwa tadi pagi. Semua warga di kampung menjadi sangat takut. Kampungnya yang tidak seperti biasa, kini sepi membelenggu. Dengan adanya berita  penculikan oleh para Hoga para anak – anak dan ibu-ibu banyak berdiam di  rumah masing – masing.

“Mudah – mudahan ibu bersama Tante Yuli yang menemani membesuk ayahnya,,tidak terjadi apa – apa!” Membatin Pato

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun