sederet panji  para rabi dan nabi menjadi plakat semata  tanpa susila
pukau kota berwarna  abu abu tak berjalan seiring perdu perdu kalbu
ziarahku mungkin selintas sebab habis kata – kataku  dalam renung
sinis nada dalam kidung  sumbang  miris dengan  seribu satu  jenuh
senja telah rembuk  menuju titik oase untuk  ditumbuk dalam lesung
@rskp, 22052016,, Â Â Â Â Â Â Jakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI