Mohon tunggu...
Sergius Lay
Sergius Lay Mohon Tunggu... Dosen - Akun dibuat untuk dapat berbagi cerita tentang pengalaman dan refleksi pribadi atas perjalanan hidup dan sosial yang dilalui....

Lahir di Tanawolo, Nginamanu - Wolomeze - Ngada - Flores - NTT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Covid-19, Dampak Positif dan Negatif

24 April 2020   05:51 Diperbarui: 24 April 2020   06:09 2084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4) Pemerintah dan Lembaga Swasta, juga harus memikirkan bagaimana menolong sekolah-sekolah dalam hal menciptakan suasana belajar yang lebih up to date terhadap teknologi informasi, walaupun pendidikan tidak semata-mata ditentukan oleh teknologi informasi.

Keempat, dari segi Agama - Spiritual. Wabah covid-19 ini membawa dampak positif bagi seluruh Agama. 1) Tuhan tidak hanya ditemukan dalam kebersamaan dalam rumah ibadah dan melibatkan orang banyak, melainkan ditemukan dalam kelompok kecil, rumah tangga, dan bahkan dalam kesendirian setiap harinya di dalam rumah. Orang semakin mampu untuk bertemu dengan Allah dalam doa-doa pribadi di dalam keluarga dan juga dalam kesendiriannya;

2) Munculnya kebiasaan doa bersama dalam keluarga. Dalam beberapa agama, kebiasaan untuk datang ke rumah ibadah pada hari-hari tertentu untuk berdoa bersama, maka pada masa covid-19, keluarga menjadi tempat yang baik dan subur untuk melakukan pelbagai ritual bersama, ibadat bersama, doa bersama, agar semuanya dapat bertemu dengan Tuhan dalam kebersamaan di kelompok kecil;

3) Munculnya pemimpin-pemimpin dalam kegiatan doa bersama dalam rumah tangga. Biasanya jika bersama dalam rumah ibadah, kegiatan ritual keagamaan dipimpin oleh penatua jemaat atau pimpinan agama, tetapi dalam masa covid-19, ritual keagamaan tersebut "diambil alih" oleh kepala keluarga atau salah seorang yang ditunjuk di antara anggota keluarga;

4) Keakraban sebagai satu keluarga semakin dibina dan dipupuk termasuk keakraban dalam menjalankan ibadah. Seluruh anggota keluarga dapat mengambil bagian secara penuh dalam kegiatan ibadah tersebut.

3. Stay at Home (SAH) atau Work from Home (WFH) dan Tanggung Jawab Moral dalam Pekerjaan

Banyak orang salah menerjemahkan imbauan dari Pemerintah terkait dengan beberapa ajaran praktik - teknis seperti jaga jarak minimal 1 (satu) meter, diusahakan untuk tidak keluar rumah, tinggal di rumah, dan lain sebagainya. Hal ini sangat berpengaruh dalam kehidupan sekolah dan pendidikan formal. Aktivitas mengajar praktis tidak bisa dilakukan dengan tatap muka di kelas / sekolah, tetapi harus dilakukan secara daring / online.

Pemindahan kelas belajar dari sekolah ke rumah, seharusnya memindahkan aktivitas belajar tatap muka dari kelas ke "dari rumah ke rumah" atau "antara rumah guru dengan rumah siswa".

Seharusnya pula kegiatan pembelajaran antara rumah guru dan rumah siswa dilaksanakan setiap harinya, dan bahkan bisa mengikuti jadwal atau roster yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

Namun justru boleh jadi, yang terjadi adalah guru memberikan tugas di awal saat sebelum "stay at home" dan nanti dikumpulkan ketika hari pertama kembali aktif di sekolah. Tentu ini tidak ada bedanya dengan "memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah" atau seperti "Pekerjaan Rumah". Maka, makna dari "pembelajaran daring / online menjadi hilang."

Tindakan ini tentu membuat banyak orang menjadi "stay at home" dan bukan lagi "work from home". Dalam hari-hari dikarantina oleh covid-19 di rumah, orang akhirnya lebih menikmati "stay at home" dan bukan "work from home". Tentu tanggung jawab moral dalam mengisi hari-hari karantina mandiri harus sungguh dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan dengan sikap bijaksana. Menghadapi covid-19 menjadi saat di mana kita diajak untuk mempertanggung jawabkan waktu-waktu yang seharusnya melayani publik, baik di kantor, pusat pemasaran, maupun di lingkungan sekolah dan sosial kemasyarakatan. 

Sibolga, 24 April 2020
Pesta St. Fidelis Sigmaringen, Pelindung Kustodi OFMCap Sibolga
PSL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun