Mohon tunggu...
Edric Galentino
Edric Galentino Mohon Tunggu... Freelancer - Software Engineer - Mahasiswa di Universitas Mercubuana Jakarta

Saya, Edric Galentino dengan NIM 41522110012 dari Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika, disini untuk mengerjakan kuis mata kuliah PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB dengan dosen: APOLLO, PROF. DR, M.SI.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Model Komunikasi Semiotika: Roland Barthes

21 Juli 2024   03:07 Diperbarui: 21 Juli 2024   04:37 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, sebuah iklan untuk mobil mewah. Penanda adalah gambar mobil itu sendiri, sementara petandanya adalah konsep kemewahan, kenyamanan, dan status sosial. Denotasi iklan tersebut hanya menunjukkan mobil sebagai objek fisik, tetapi konotasinya menekankan bahwa memiliki mobil tersebut berarti memiliki gaya hidup yang mewah dan berstatus tinggi. Mitos yang dibangun adalah bahwa kesuksesan dan kebahagiaan diukur dari kepemilikan benda mewah.

2. Kajian Budaya dalam Film

Misalnya, dalam film superhero, pahlawan sering kali digambarkan dengan sifat-sifat ideal seperti keberanian, moralitas tinggi, dan kekuatan fisik. Penanda adalah karakter pahlawan itu sendiri, sementara petandanya adalah konsep kepahlawanan dan keadilan. Denotasinya adalah tokoh pahlawan yang melawan penjahat, tetapi konotasinya menciptakan mitos bahwa keadilan dapat dicapai melalui tindakan individual yang heroik, seringkali mengabaikan kompleksitas masalah sosial yang sebenarnya.

3. Komunikasi Politik dalam Kampanye

Misalnya, sebuah slogan kampanye seperti "Make America Great Again". Penanda adalah kata-kata dalam slogan itu sendiri, sementara petandanya adalah ide tentang kebesaran Amerika. Denotasinya adalah pernyataan sederhana tentang membuat negara hebat, tetapi konotasinya mencakup nostalgia untuk masa lalu, nasionalisme, dan janji perubahan. Mitos yang dibangun adalah bahwa negara hanya bisa menjadi hebat dengan kembali ke nilai-nilai lama yang dianggap superior.

Kesimpulan

Model komunikasi semiotika Roland Barthes memberikan alat yang kuat untuk memahami bagaimana makna dikonstruksi dan disampaikan melalui tanda-tanda dan simbol-simbol dalam budaya. Dengan membedakan antara denotasi dan konotasi serta mengungkap mitos-mitos yang tersembunyi, kita dapat lebih kritis dalam menganalisis pesan yang kita terima dan lebih efektif dalam menyampaikan pesan. Penerapan konsep ini dalam berbagai konteks, seperti analisis media, kajian budaya, dan komunikasi politik, menunjukkan relevansi dan kekuatan semiotika dalam memahami dinamika komunikasi modern. Dengan demikian, model semiotika Barthes bukan hanya alat akademis, tetapi juga panduan praktis untuk navigasi makna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun