Why: Ketika pengawasan lemah dan hukuman tidak menakutkan, individu merasa aman untuk melakukan tindakan korupsi, mirip dengan Gyges yang menggunakan cincinnya untuk bertindak tanpa rasa takut.
  How: Untuk mengatasi hal ini, diperlukan reformasi dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum. Misalnya, memperkuat lembaga-lembaga anti-korupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan sumber daya yang memadai dan independen. Selain itu, meningkatkan transparansi dalam pemerintahan dan sektor publik dapat mengurangi kesempatan bagi individu untuk bertindak korupsi tanpa terdeteksi.
  Contoh: Sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah yang transparan dan berbasis teknologi informasi dapat mengurangi peluang korupsi. E-procurement memungkinkan publik dan penegak hukum untuk memantau proses pengadaan secara real-time, sehingga mencegah praktik korupsi.
2. Moralitas dan Integritas Individu
  What: Moralitas dan integritas individu berperan penting dalam menentukan apakah seseorang akan terlibat dalam korupsi atau tidak.
  Why: Seseorang dengan integritas yang kuat cenderung menolak korupsi meskipun ada peluang. Sebaliknya, tanpa nilai-nilai moral yang kokoh, peluang korupsi menjadi lebih menggoda.
  How: Pendidikan karakter sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah, sangat penting. Mengintegrasikan pendidikan anti-korupsi dalam kurikulum sekolah dapat membentuk karakter anak-anak agar menjunjung tinggi integritas dan etika.
  Contoh: Program pendidikan yang mengajarkan tentang bahaya korupsi dan pentingnya integritas melalui cerita, role-playing, dan diskusi kasus nyata dapat membantu menanamkan nilai-nilai moral pada generasi muda. Selain itu, pelatihan berkelanjutan bagi pegawai negeri tentang etika dan integritas juga penting.
3. Struktur dan Budaya Organisasi
  What: Struktur dan budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku koruptif. Organisasi dengan budaya yang permisif terhadap korupsi cenderung memiliki tingkat korupsi yang lebih tinggi.
  Why: Budaya organisasi yang tidak menekankan integritas dan akuntabilitas memberi sinyal kepada anggotanya bahwa tindakan korupsi bisa diterima atau tidak akan dihukum.